Bagi Mereka, Yang Lain Kafir

Edisi: 51/18 / Tanggal : 1989-02-18 / Halaman : 19 / Rubrik : NAS / Penulis :

CUMA sebuah musala dari kayu, bertingkat dua, yang tersisa dari perkampungan kelompok Mujahidin Fisabilillah di Cihideung, Lampung. Mungkin semak belukar akan segera menelannya, karena agaknya tak akan ada yang mau memanfaatkan bungunan itu lagi.

Sebagian besar anggota kelompok itu agaknya tewas atau tertangkap. Sebagian lagi buron. Pemeriksaan dan pelacakan yang berwajib nanti mungkin akan ungkapkan siapa dan apa sebenarnya kelompok yang menamakan diri mereka Jamaah Mujahidin Fisabilillah (JMF) itu.

Namun, dari pelacakan TEMPO, tergambar bahwa JMF ini sebenarnya telah terbentuk sudah agak lama, mungkin beberapa tahun. Para anggotanya -- sebagian besar orang muda, termasuk remaja belasan tahun -- direkrut dari berbagai daerah, antara lain, Jawa, Sumatera, Sulawesi, dan Kalimantan, termasuk Lampung tentu saja. Ada tokoh organisasi ini yang bertugas untuk "menggalang silaturahmi" dengan para anggota ini.

Yang menarik, kelompok ini tampaknya tak kekurangan dana. Seorang yang pernah ditawari untuk menjadi anggota JMF (tap menolak) bercerita pada TEMPO, kepadanya diperlihatkan sebuah tas penuh dengan gepokan uang. Ia diberi tahu bahwa "Ini semua dari jemaah".

Seorang diterima menjadi anggota setelah dibaiat. Sekitar tiga bulan terakhir ini, para anggota JMF diperintahkan untuk "hijrah" ke Lampung, masuk hutan, bertani dan beternak, "mendekatkan diri pada Allah swt., berlatih secara fisik, untuk persiapan diri". Singkat kata, untuk "hidup secara Islami". Latihan fisik itu, konon, dilakukan sebagai persiapan "untuk memerangi kedholiman di bumi Allah".

Cihideung, Lampung, tampaknya dipilih dengan perhitungan yang matang. Lokasinya cukup strategis, bisa dicapai dengan kendaraan bermotor,…

Keywords: -

---

Foto Terkait