Perbuatan Haram Di Bursa Saham
Edisi: 51/18 / Tanggal : 1989-02-18 / Halaman : 41 / Rubrik : SEL / Penulis :
Sejak rontoknya pasar modal Wall Street pada "Senin Kelabu" 19 Oktober 1987, pasar serupa di London, Tokyo, dan Hong Kong guncang. Tidak tertutup kemungkinan peristiwaa itu diakibatkan oleh pratek insider trading, malahap laba dengan cara memanfaatkan informasi haram. Skandal ini sekarang melibat sampai ke tingkat menteri di Jepang. Tulisan berikut rangkuman dari Business Journal, Times, Life, Newsweek, oleh Bachtiar Abdullah, Zaim Uchrowi, dan Yudhi Soerjoatmodjo.
TAMAK itu baik," kata Gordon Gekko, tokoh sentral dalam film Wall Street kepada Buddy. Anak muda yang semula kesengsem dengan ideologi tamak Gekko itu kemudian melakukan praktek busuk dalam jual beli saham. Buddy mencari dan memanfaatkan "informasi dari dalam" untuk membeli atau menjual saham perusahaan yang dikehendakinya. Tujuannya, apalagi kalau bukan: laba besar dengan cepat. Inilah yang dikenal sebagai praktek insider trading dalam dunia perdagangan surat-surat berharga di pasar modal.
Praktek busuk insider trading itu, ternyata, tak hanya di ada di film Wall Street dan bukan hanya khayalan sutradara film. Tokoh semacam Gekko dan Buddy memang ada dalam dunia nyata. Sebuah bank investasi yang dikenal sebagai Drexel Burnham Lambert (DBL), yang bermarkas besar di New York, sudah dua tahun ini diusut agar bisa diseret ke pengadilan. Dua tokoh di perusahaan itu diduga banyak berperan dalam pelbagai perkara haram di dunia perdagangan efek di Amerika Serikat. Drexel dan Michael Milken, nama dua tokoh itu, seolah identik dengan Gekko dan Buddy. Malah sangat mirip.
Media cetak prestisius di dunia, baik koran maupun majalah; hari-hari ini memang getol memperhatikan gunjingan di pasar modal seperti itu. Sejak peristiwa runtuhnya pasar modal yang menerpa Wall Street pada "Senin Kelabu" 19 Oktober 1987, yang kemudian menular ke pasar modal di London, Tokyo, dan Hong Kong, orang menjadi ekstrahati-hati pada setiap manuver yang mungkin dan bisa terjadi di pasar modal. Maklum, ini bukan soal dagang sapi yang kelihatan ujudnya, tapi ini dagang sekuritas alias efek-efek, yang sering barangnya saja tak kasat mata.
Permainan pasar modal yang penuh spekulasi, dengan kalkulasi risiko yang rumit dan kadang menjurus pada judi itu, hanya bisa diikuti oleh mereka yang berduit. Yang berduit umumnya adalah pengusaha. Dan ia suka dekat dengan penguasa. Sebab, siapa tahu tiba-tiba ada kebijaksanaan penguasa bakal menguntungkannya. Apa, sih, yang diharapkan pengusaha selain keuntungan. Inilah bukti bahwa dunia memang semakin pragmatis, ambekparamarta. Tak percaya?
Lihat saja dua kasus yang menyangkut, sekali lagi, soal insider trading. Dua kasus besar yang kini membuktikan betapa hubungan para politisi dan saudagar sedemikian eratnya. Simak saja apa yang dikenal sebagai skandal…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Zhirinovsky, Pemimpin dari Jalanan
1994-05-14Vladimir zhirinovsky, ketua partai liberal demokrat, mencita-citakan terwujudnya kekaisaran rusia yang dulu pernah mengusai negara-negara…
Janji-Janji dari Nigeria
1994-03-12Di indonesia mulai beredar surat-surat yang menawarkan kerja sama transfer uang miliaran rupiah dari nigeria.…
Negeri Asal Surat Tipuan
1994-03-12Republik federasi nigeria, negeri yang tak habis-habisnya diguncang kudeta militer sejak merdeka 1 oktober 1960.…