Melawan Mafia Dengan Nasionalisme

Edisi: 51/18 / Tanggal : 1989-02-18 / Halaman : 104 / Rubrik : FL / Penulis :


PERJALANAN Tjoet Nya' Dhien sampailah sudah ke daerah "pinggiran" dan siap-siap berjuang di daerah "pedalaman". Yang dimaksudkan film perdana Eros Djarot ini sudah turun dari bioskop utama, setelah lebih dari sebulan bermukim di sana. Kini mulai merambah ke bioskop papan tengah. Masihkah meledak?

Ternyata, Tjoet sudah tak mampu menggebrak. Penonton film di lapisan ini lebih mencari hiburan. Di Dadhy Theater Solo, misalnya, penonton Tjoet Nya' Dhien kalah dengan penonton Catatan Si Boy. "Film ini kurang menghibur dan bukan film humor," kata Rini Lubis, direktris gedung bioskop yang tergolong kelas dua di Kota Bengawan itu.

Di Semarang, film Eros ini betul-betul anjlok di bioskop papan tengah. "Sejak hari pertama kami memutar film itu, animo penonton sangat berkurang," kata Effendi, pemilik bioskop Rahayu. Dengan harga karcis Rp 1.000, bioskop Rahayu yang berkapasitas 600 tempat duduk hanya diisi sekitar 50 penonton -- kalah ramai kalau dibandingkan film action Indonesia lainnya. Bahwa film ini tetap diputar 9 hari (11-19 Januari lalu), itu semata-mata karena "berpartisipasi memasyarakatkan film nasional," kata Effendi. Untuk partisipasi…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
Sebuah Film untuk Mutiari dan Lain-Lain
1994-04-30

Sutradara: jim sheridan. skenario: terry george, jim sheridan. aktor: daniel day-lewis, emma thomson, pete postlethwaite.…

M
Madonna, Kejujuran dan Ketelanjangan
1994-01-22

Sutradara: alek keshishian. produksi: propaganda film. resensi oleh: leila s chudori

R
Robin Hood Pelesetan
1994-01-22

Sutradara: mel brooks. skenario: mel brooks, evan chandler, david shapiro. pemain: cari elwes, richar lewis,…