Bila Korea Masuk Sawah Bali

Edisi: 05/19 / Tanggal : 1989-04-01 / Halaman : 72 / Rubrik : LIN / Penulis :


ILMU hitung kadang kala berbahaya bila diterapkan untuk mengatur lingkungan hidup. Sebuah bendungan yang mampu mengairi hanya 100 ha sawah, bila diperbesar dua kali, tak mesti lalu bisa mengairi 200 ha. Tapi justru menghasilkan sengketa, pertikaian, yang menyebabkan panen merosot. Itulah yang belakangan ini terjadi dengan subak sistem pengairan sawah khas Bali.

Sejak akhir 1970-an, di Bali, puluhan waduk atau bendungan dibangun, yang lama diperbaiki. Dana puluhan milyar, antara lain datang dari Asian Development Bank, terus mengalir. Niatnya apa lagi bila tak membantu Bali agar bisa mempertahankan swasembada pangan. Salah satu bendungan terbesar, misalnya Bendungan Palasari di Kecamatan Melaya, Kabupaten Jembrana, Bali bagian barat. Tandon air seluas 87 ha dan seharga Rp 7,9 milyar itu -- selesai dibangun tiga bulan lalu diharapkan bisa mengairi setidaknya 1.300 ha sawah. Sebelum ada Palasari, hanya sekitar 200 ha sawah yang selalu terairi dengan baik.

Masalahnya, entah kenapa, bendungan-bendungan baru menggunakan sistem irigasi Korea. Yakni membagikan air ke sawah-sawah dengan cara menentang arah arus sungai. Subak, sebaliknya, mengairi sawah…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

I
Indorayon Ditangani oleh Labat Anderson
1994-05-14

Berkali-kali lolos dari tuntutan lsm dan protes massa, inti indorayon kini terjerat perintah audit lingkungan…

B
Bah di Silaut dan Tanahjawa
1994-05-14

Dua sungai meluap karena timbunan ranting dan gelondongan kayu. pejabat menuding penduduk dan penduduk menyalahkan…

D
Daftar Dosa Tahun 1993
1994-04-16

Skephi membuat daftar hutan dan lingkungan hidup yang mengalami pencemaran berat di indonesia. mulai dari…