Affandi, Astri, Amerika

Edisi: 09/19 / Tanggal : 1989-04-22 / Halaman : 71 / Rubrik : KL / Penulis : SUPANGKAT, JIM


TAHUN 1954, di Sao Paolo, Brasil, berlangsung sebuah pameran akbar, Bienale International Art Exhibition II. Pelukis-pelukis besar seperti Picasso dan Henry Laurens dengan bersemangat menampilkan karya-karya terbaik mereka. Sejumlah aliran (gaya) seni rupa modern tampil dengan garang.

Pameran ini sebuah unjuk kekuatan menghadapi munculnya kecenderungan baru di Amerika Serikat, yang di kemudian hari pada dekade 60 -- dikenal sebagai seni rupa kontemporer. Sebagian lukisan dalam pameran itu masih membawa spirit romantisisme awal abad ke-19, yang menyuarakan perjuangan hak asasi dan kebebasan manusia. Lukisan-lukisan Amerika Latin yang mendominasi pameran itu muncul dengan tema-tema kemanusiaan yang keras: antipenindasan dan antiperang.

Asia dalam pameran internasional ini hanya diwakili Jepang dan Indonesia, yang mendapat perhatian besar. Para kritikus kaget, di sebuah negeri yang kurang dikenal telah lahir karya-karya seni rupa modern yang bermutu. Namun, perhatian itu cuma tertuju pada Affandi, yang menampilkan tema kemanusiaan dalam gaya yang ekspresionistis. Pelukis lain tidak masuk hitungan sama sekali. Mengapa?

Dalam suratnya kepada seorang kawan, Affandi menulis, Sajang sekali lukisan-lukisan jang dikirim dari Djakarta salah sileksinja .... Djakarta bodo,... mereka tidak mau dengar saja.…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

O
OPEC, Produksi dan Harga Minyak
1994-05-14

Pertemuan anggota opec telah berakhir. keputusannya: memberlakukan kembali kuota produksi sebesar 24,53 juta barel per…

K
Kekerasan Polisi
1994-05-14

Beberapa tindak kekerasan yang dilakukan anggota polisi perlu dicermati. terutama mengenai pembinaan sumber daya manusia…

B
Bicaralah tentang Kebenaran
1994-04-16

Kasus restitusi pajak di surabaya bermula dari rasa curiga jaksa tentang suap menyuap antara hakim…