Menciptakan Persaingan Di Udara
Edisi: 08/19 / Tanggal : 1989-04-22 / Halaman : 89 / Rubrik : EB / Penulis :
CEPAT atau lambat, deregulasi dan debirokratisasi akan menyentuh juga bisnis angkutan udara. Beberapa isyarat sebenarnya sudah tampak. Akhir Maret lalu, dua pesawat jet diberikan kepada Merpati -- menandakan penerbangan di luar Garuda boleh memakai jet. Dalam acara yang sama, di pusat perbengkelan Garuda (GMF) Cenkaren itu, Menteri Perhubungan Awar Anas menegaskan, secara bertahap Garuda akan meninggalkan rute penerbangan dalam negeri, lalu berkonsentrasi di penerbangan internasional.
Kabarnya, Garuda akan menambah jumlah penerbangan ke beberapa kota besar seperti Los Angeles, Taipei, Auckland. Dan mau membuka jalur ke Ho Chi Minh City (Saigon). Namun, lahan internasional yang masih harus dimantapkan oleh Garuda ini, kabarnya, juga akan dideregulasi. Tak jadi soal bahwa Garuda itu pembawa bendera (flag carrier) Indonesia. Masalahnya kini adalah era swastanisasi, hingga jalur peerbangan luar negeri, yang kini praktis dimonopoli Garuda, kan dibuka juga.
Dalam acara di Cengkareng itu, Menteri Perhuhungan telah mengungapkan bahwa PT Sempati Air Tranport telah mengusulkan untuk mendapatkan rute penerbangan ke luar negeri. Usul ini agaknya akan dikabulkan. Apakah sistem penerbangan nantinya akan dikembangkan seperti di Australia, yakni hanya ada satu pembawa bendera (Qantas), sedangkan penerbangan domestik disuruh bergabung…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
SIDANG EDDY TANSIL: PENGAKUAN PARA SAKSI ; Peran Pengadilan
1994-05-14Eddy tansil pembobol rp 1,7 triliun uang bapindo diadili di pengadilan jakarta pusat. materi pra-peradilan,…
Seumur Hidup buat Eddy Tansil?
1994-05-14Eddy tansil, tersangka utama korupsi di bapindo, diadili di pengadilan negeri pusat. ia bakal dituntut…
Sumarlin, Imposibilitas
1994-05-14Sumarlin, ketua bpk, bakal tak dihadirkan dalam persidangan eddy tansil. tapi, ia diminta menjadi saksi…