Dari Probolinggo Dengan Cinta Sapi
Edisi: 17/19 / Tanggal : 1989-06-24 / Halaman : 44 / Rubrik : AG / Penulis :
TIDAK selamanya benar bahwa ulama dari kalangan Nahdatul UIama (NU) bersikap kompromistis. Sebab, sekitar 45 orang anggota majelis syuriah NU Cabang Probolinggo, Jawa Timur, sekarang melempar fatwanya menentang tradisi: "adu sapi haram".
Yang mengagetkan bukan kata "haram" itu, melainkan Pak Kiai di sana serius mengurus soal sapi. Di Probolinggo, agaknya ini penting karena gelanggang adu sapi itu dipilih dekat pesantren. Dan menurut Su'udi, seorang pengurus NU setempat, "Baru kali ini di Probolinggo diadakan adu sapi secara tetap." Makanya, kiai-kiai itu cepat mengadakan bahtsul masa'il (pembahasan masalah-masalah) yang membahas khusus perkara melaga hewan. Ini di luar yang rutin.
Bagi masyarakat. di sana, bahkan di Situbondo dan Bondowoso, sapi memang tak dapat dilepas dari tradisi. Mayoritas penduduk pesisir utara di ujung Jawa Timur itu adalah orang Madura. Maka, kerapan sapi menjadi bagian dari kesehariannya. Lebih dari itu, mereka mempunyai permainan yang oleh masyarakat di Pulau Madura justru tidak mereka kenal: adu sapi.
Konon, ratusan tahun silam permainan adu sapi malah berawal dari kalangan…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Menyebarkan Model Kosim Nurzeha
1994-04-16Yayasan iqro menyiapkan juru dakwah, ada di antaranya anggota abri berpangkat mayor, yang mengembangkan syiar…
Sai Baba, atau Gado-Gado Agama
1994-02-05Inilah "gerakan" atau apa pun namanya yang mencampuradukkan agama-agama. pekan lalu, kelompok ini dicoret dari…
Siapa Orang Musyrik itu?
1994-02-05Mui surabaya keberatan sebuah masjid dijadikan tempat pertemuan tokoh dari berbagai agama, berdasarkan surat at…