Bulog Di Mata Bank Dunia
Edisi: 17/24 / Tanggal : 1994-06-25 / Halaman : 88 / Rubrik : EB / Penulis : MWA
BANK Dunia, donor terbesar Indonesia, kembali mengkritik sistem perdagangan Badan Urusan Logistik alias Bulog. "Badan yang menguasai 32 garis tarif ini perlu ditinjau kembali sesuai dengan perkembangan General Agreement on Tariff and Trade (GATT) dan perubahan pasar produk makanan internasional." Begitu antara lain bunyi laporan tebal Bank Dunia, Indonesia: Stability, Growth and Equity in Repelita VI, yang baru beredar secara terbatas dua pekan lalu.
Dari dahulu Bank Dunia beranggapan, sudah waktunya sistem yang berlaku di Bulog itu harus dideregulasi. Sebab, jika hal itu terus-menerus dipertahankan seperti sekarang, mereka menilai kesenjangan akan semakin lebar antara harga beras impor dan beras lokal. Sejak akhir 1991, harga beras lokal telah melampaui parity internasional. Parity adalah patokan harga yang efisien untuk menutup kekurangan suplai lokal.
Beleid beras Indonesia sekarang dinilai oleh Bank Dunia sebagai biang keladi biaya tinggi. Setiap tahun Bulog minta harga bayangan (shadow…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
SIDANG EDDY TANSIL: PENGAKUAN PARA SAKSI ; Peran Pengadilan
1994-05-14Eddy tansil pembobol rp 1,7 triliun uang bapindo diadili di pengadilan jakarta pusat. materi pra-peradilan,…
Seumur Hidup buat Eddy Tansil?
1994-05-14Eddy tansil, tersangka utama korupsi di bapindo, diadili di pengadilan negeri pusat. ia bakal dituntut…
Sumarlin, Imposibilitas
1994-05-14Sumarlin, ketua bpk, bakal tak dihadirkan dalam persidangan eddy tansil. tapi, ia diminta menjadi saksi…