Gempur Nica Di Surabaya
Edisi: 38/19 / Tanggal : 1989-11-18 / Halaman : 27 / Rubrik : NAS / Penulis :
KAMIS malam pekan lalu, Jalan Bubutan, Surabaya, gelap gulita. Tapi, ribuan orang tumplek di sekitar Tugu Pahlawan itu. Mendadak dua pesawat terbang rendah menyebarkan pamflet. Isinya: agar tentara dan rakyat menyerah. Kontan massa, dengan lilitan merah putih di kepala, itu mengacung-acungkan tinju sembari berteriak "Gempur NICA, gempur Belanda."
Ini memang peringatan Hari Pahlawan, yang tahun ini, untuk pertama kalinya diselenggarakan secara agak istimewa, persis di tempat arek-arek Suroboyo, 44 tahun lalu, mempertahankan kemerdekaan melawan tentara Sekutu. Ini adalah sebagian adegan drama kolosal Viaduct, Sebuah Saksi, yang disutradarai pengarangnya, Sam Abede.
Dengan dana dari para pengusaha…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?