Mubahalah Ahmadiyah

Edisi: 38/19 / Tanggal : 1989-11-18 / Halaman : 38 / Rubrik : AG / Penulis :


JANJI Khalifatul Masih IV di London, Mirza Thahir Ahmad (MTA), membubarkan jemaah Ahmadiyah Qadiani di seluruh dunia, ditunggu Ahmad Hariadi (AH). Kini ia menagihnya. Pada 17 Oktober silam, khalifah disuratinya, sesudah setahun keduanya ber-mubahalah -- perang doa untuk mencari pembenaran. Usai mubahalah, AH, 37 tahun, masih waras dan sehat walafiat.

Bila AH tidak dilaknat Allah atau "mati dalam hina" selama setahun bermubahalah, MTA berjanji mengajak penganut Ahmadiyah (Qadiani) kembali kepada "Islam Yang Haq". Mubahalah, 30 Agustus 1988, secara tertulis disetujui MTA. Atas nama Allah, ia bersumpah: "Mirza Ghulam Ahmad yang mendakwahkan diri nabi dan rasul Allah, seorang yang benar dalam pengakuannya. Semua yang dikatakannya itu "wahyu" yang diterimanya dari Allah, benar dan bukan dari angan-angannya."

Ketika AH jadi dai Ahmadiyah di Lombok, seandainya polisi tak mencegah, lehernya mungkin digorok massa. Ia kalah bermubahalah dengan Haji Irfan. Setelah 10 tahun mengabdi, ia keluar dari Ahmadiyah, 3 April 1988, setelah dari Brunei dan Malaysia.…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

M
Menyebarkan Model Kosim Nurzeha
1994-04-16

Yayasan iqro menyiapkan juru dakwah, ada di antaranya anggota abri berpangkat mayor, yang mengembangkan syiar…

S
Sai Baba, atau Gado-Gado Agama
1994-02-05

Inilah "gerakan" atau apa pun namanya yang mencampuradukkan agama-agama. pekan lalu, kelompok ini dicoret dari…

S
Siapa Orang Musyrik itu?
1994-02-05

Mui surabaya keberatan sebuah masjid dijadikan tempat pertemuan tokoh dari berbagai agama, berdasarkan surat at…