"runtuhkan Tembok Itu, Runtuhkan..." ; Runtuhnya Tembok Berlin
Edisi: 38/19 / Tanggal : 1989-11-18 / Halaman : 70 / Rubrik : LN / Penulis :
EMOSI massa tak terbendung lagi. Mereka tak cuma mencoba memanjat dan melompati Tembok Berlin. Tapi, Jumat malam pekan lalu, sejumlah orang, dengan martil, tali, dan rantai, bahkan buldozer, menggempur tembok yang telah berdiri angker selama 28 tahun tersebut. Mereka membuat retakan di beberapa tempat, lalu dengan tali dan rantai menarik tembok. Tembok pun jebol, disertai sorak-sorai dan tepuk tangan.
Sekali-sekali polisi Jerman Timur menyemprot mereka dengan air. Tapi insiden serius tak terjadi. Mereka, baik orang-orang Jerman Barat maupun Timur terus saja menggempur. "Runtuhkan, runtuhkan," teriak mereka. Beberapa orang membersihkan runtuhan dengan sekop.
Dua hari sebelumnya, Kamis sore pekan lalu, sebuah keputusan bersejarah diumumkan oleh Pemerintah Jerman Timur. Yakni, rakyatnya boleh bepergian ke Jerman Barat lewat mana saja, termasuk lewat gerbang Tembok Berlin. Ini mengejutkah, bukan saja bagi Jerman Timur dan Barat, tapi dunia. "Inilah hari besar kebebasan," telepon PM Inggris Margaret Thatcher kepada Kanselir Jerman Barat Helmut Kohl.
Sementara itu, bagi rakyat Jerman Timur keputusan itu segera diterjemahkan dalam aksi yang nyata. Hanya dalam waktu beberapa jam, meski hari mulai gelap, ribuan orang menghambur ke jalan-jalan. Mereka bersorak, bergerak ke satu tujuan: Tembok Berlin sepanjang 45 km -- bagian dari 160 km tembok yang memisahkan Berlin Barat dan Jerman Timur -- yang selama 28 tahun memisahkan penduduk kota yang sebelumnya satu itu. Dan dalam waktu 24 jam, menurut catatan penjaga perbatasan, lebih dari 50.000 orang Jerman Timur melangkah ke Barat.
Di dekat Gerbang Brandenburg -- monumen kemenangan yang dibangun pada 1791, persis di tengah kota lama -- sejumlah orang Jerman Timur berhasil membobol tembok. Segera para penjaga, yang rupanya belum menerima instruksi bahwa tembok boleh dibuka, menghambur dan mencoba menutupnya lagi. Perkelahian kecil terjadi antara penjaga -- yang terdiri dari tentara Jerman Timur dan Soviet -- dan mereka yang merayakan kebebasan. Lampu-lampu juru kamera televisi dari berbagai negara segera menyorot insiden ini. Untunglah, meski tembok ditutup lagi, perkelahian tak berlanjut. Suasana kegembiraan jalan terus.
Maka, tak bisa disetop lagi, orang-orang itu, sebagian…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Serangan dari Dalam Buat Arafat
1994-05-14Tugas berat yasser arafat, yang akan masuk daerah pendudukan beberapa hari ini, adalah meredam para…
Cinta Damai Onnalah-Ahuva
1994-05-14Onallah, warga palestina, sepakat menikah dengan wanita yahudi onallah. peristiwa itu diprotes yahudi ortodoks yang…
Mandela dan Timnya
1994-05-14Presiden afrika selatan, mandela, sudah membentuk kabinetnya. dari 27 menteri, 16 orang dari partainya, anc.…