Jazz Warna-warni Pewaris Warlop
Edisi: 38/19 / Tanggal : 1989-11-18 / Halaman : 105 / Rubrik : MS / Penulis :
PENONTON yang memenuhi gedung Graha Bhakti Budaya Taman Ismail Marzuki, Jakarta, bagaikan tersihir. Mereka diam terpaku. Satu-satunya suara yang terdengar adalah gesekan Didier Lockwood pada biola Carolus Henry buatan 1824. Untuk sesaat, ia mematikan Rexer Wireless System-nya. Maka, yang terdengar adalah suara akustik yang syahdu dengan melodi manis.
Tiny Twins memang lagu manis. Komposisi yang ditulis Lockwood, 33 tahun, untuk sepasang putri kembarnya ini terdengar penuh sayang. Tapi tak cuma itu, Lockwood, yang menggelar musiknya pada Kamis dan Jumat pekan lalu di TIM, juga bisa ramai dan warna-warni.
Cowboy yang mengawali konser, misalnya, langsung membawa nuansa ke musik Gipsy yang riang, mengajak orang menari. Disambung dengan Panama yang kental dengan beat jazz-rock. Dari sini, penonton dibawa ke tema blues lewat B-Train Blues. Ada pula irama samba lewat Brazilia. Belum lagi warna klasik yang menghiasi improvisasi di ujung Tiny Twins yang manis tadi.
Bukan kebetulan. Didier Lockwood memang sengaja berwarna-warni. Kata Lockwood, "Jazz…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Skandal Bapindo dalam Irama Jazz
1994-05-14Harry roesli dan kelompoknya mengetengahkan empat komponis muda, dan kembali menggarap masalah sosial. dihadirkan juga…
Ngeng atau Sebuah Renungan Sosial
1994-05-21Djaduk ferianto, yang banyak membuat ilustrasi musik untuk film, mementaskan karya terbarunya. sebuah perpaduan musik…
Aida di Podium yang Sumpek
1994-05-21Inilah karya kolosal giuseppe verdi. tapi london opera concert company membawakannya hanya dengan enam penyanyi,…