Keberingasan Di Lapangan Hijau
Edisi: 41/19 / Tanggal : 1989-12-09 / Halaman : 110 / Rubrik : OR / Penulis :
STADION sepak bola di beberapa kota di Indonesia belakangan ini berubah menjadi arena adu jotos. Keributan demi keributan terjadi. Adu tendang dan main pukul seolah jadi trend. Celakanya, itu tidak saja melibatkan pemain dan pelatih, penonton pun ikut brutal masuk lapangan.
Sejumlah kota sudah "dihukum" oleh PSSI untuk tidak menggelar sepak bola tingkat nasional. Bandung diganjar tiga bulan percobaan dan Semarang kena peringatan keras.
Toh semua itu tidak mengurangi adu jotos. Jumat pekan lalu, tawur antarpenonton meledak di Stadion Sriwedari Solo. Saat itu berhadapan kesebelasan Niac Mitra Surabaya melawan Bank Pembangunan Daerah (BPD) Ja-Teng. Ini pertandingan penting di kompetisi Piala Liga Bank Summa grup II. Sebab, keduanya sudah mengantungi nilai 6. Perlu dicatat, hanya juara-juara dari enam grup yang lolos ke putaran final di Surabaya, mulai 11 Desember ini. Maka, partai itu habis-habisan. Dari Surabaya, Niac Mitra mengerahkan sembilan bis suporter. BPD pun tak mau kalah.
Tak dinyana, pada pertandingan yang disaksikan 13 ribu penonton dan juga…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Hidup Ayrton Senna dari Sirkuit ke Sirkuit
1994-05-14Tanda-tanda maut akan mencabut nyawanya kelihatan sejak di lap pertama. kematian senna di san marino,…
Mengkaji Kans Tim Tamu
1994-05-14Denmark solid tapi mengaku kehilangan satu bagian yang kuat. malaysia membawa pemain baru. kans korea…
Kurniawan di Simpang Jalan
1994-05-14Ia bermaksud kuliah dan hidup dari bola. "saya ingin bermain di klub eropa," kata pemain…