Di Rumah Belum Selesai
Edisi: 18/23 / Tanggal : 1993-07-03 / Halaman : 44 / Rubrik : NAS / Penulis : ATG
BEGITU pulang dari sidang Organisasi Buruh Internasional (ILO) di Jenewa, Menteri Tenaga Kerja Abdul Latief langsung berhadapan dengan kasus pemogokan buruh. Yang membuatnya sulit berkelit, pemogok itu tak lain adalah buruh PT Indonesian Product Centre (IPC) Sarinah Jaya salah satu perusahaan miliknya.
Abdul Latief ternyata tidak hanya menghadapi buruh yang menuntut kenaikan upah, perhitungan masa kerja, cuti haid, dan pembentukan unit SPSI, plus tuntutan dipekerjakannya kembali sepuluh buruh yang diskors. Ia juga mesti menjawab suara lantang dari DPR terutama dari Fraksi Karya dan ABRI. "Upah mereka Rp 3.000 sehari, termasuk transpor dan pengobatan, tanpa asuransi. Itu…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?