Wartawan Yang Berlabuh Di Tambak...

Edisi: 46/18 / Tanggal : 1989-01-14 / Halaman : 91 / Rubrik : MD / Penulis :


TIGA bulan setelah merayakan HUT Merdeka yang ke-43, B.M. Diah mengundurkan diri dari kedudukan pemimpin redaksi harian itu. Pengunduran diri ini diberitakan oleh Merdeka 6 Januari berselang, secara singkat. Tidak dijelaskan sebab-sebabnya, hanya di situ B.M. Diah berpesan agar pengantinya meneruskan garis perjuangan Merdeka tanpa bimbang dan ragu. Tapi B.M. Diah tidak mundur total. Ia tetap memegang pos pemimpin umum, sedangkan istrinya, Herawati, bertindak sebagai pemimpin perusahaan.

Siapa yang tak kenal nama B.M. Diah ? Dia memulai kariernya sebagai wartawan pada usia relatif muda, 19 tahun. Pada masa membina karier itu, Diah bersama banyak pemuda yang bergabung dalam Angkatan Baru '45, aktif memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Ketika naskah asli proklamasi disusun di rumah Laksamana Maeda di Jalan Imam Bonjol, Jakarta, B.M. Diah turut menyaksikan proses bersejarah itu. Dan baru tiga bulan Indonesia merdeka, Diah sudah berhasil mewujudkan angan-angannya yakni mendirikan surat kabar sendiri, diberi nama Merdeka.

Meskipun tidak pernah menjulang sebagai harian beroplah terbesar dl negeri ini, Merdeka terkenal karena komitmen dan karakter jurnalistiknya. B.M. Diah sendiri tak menyembunyikan…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

T
Televisi dan Bahasa Isyarat
1994-05-14

Dengan siaran berita dalam bahasa isyarat, dua stasiun televisi mengukir jasa untuk tunarungu. tapi yang…

"
"Diabetes" dan Pasien Diabetes
1994-05-14

Tirasnya 5.000 eksemplar, pasarnya 3 juta orang, dan pengasuhnya para dokter spesialis kencing manis. isinya:…

K
Karena Foto atau 20% Saham?
1994-04-16

Setelah ada teguran dan cekcok foto, pemimpin redaksi dan beberapa wartawan harian merdeka dikenai phk.…