Hansip Perkebunan Tentara Atau Bukan?

Edisi: 18/23 / Tanggal : 1993-07-03 / Halaman : 80 / Rubrik : HK / Penulis : BL


KELIMA lelaki berpakaian hansip bersepatu laras itu memasuki ruang sidang Pengadilan Negeri Tebingtinggi. Mereka didakwa merampas kemerdekaan dan membunuh seorang "penggalas" sayur, Kimin, 51 tahun. Tapi kegagahan para terdakwa itu dipatahkan ketua majelis hakim, Marsel Buchari. Ia kontan meminta para hansip itu menanggalkan sabuk kopel berikut pisau belatinya. "Di ruang sidang tak boleh membawa senjata tajam," kata Marsel Buchari.

Sejak itu, Jhon Piter Tampubolon dan kawan-kawan, para hansip itu, memang tampak loyo. Dan, apa boleh buat, mereka pun tampil berpakaian preman. Tapi pengacara mereka, Sarbaini Ghazali, tetap ngotot bahwa pengadilan negeri tak berwenang mengadili kliennya. Karena, sebagai hansip-wanra (perlawanan rakyat) yang berada di bawah pembinaan Departemen Hankam, kata Sarbaini, mereka seharusnya disidangkan di mahkamah militer.

Beda pendapat Sarbaini dan Jaksa Abdul Rasyid Harfin memang cukup seru. Bayangkan, untuk eksepsi Sarbaini itu perlu tempo lima kali persidangan sebelum akhirnya ditepis…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

V
Vonis Menurut Kesaksian Pembantu
1994-05-14

Tiga terdakwa pembunuh marsinah dijatuhi hukuman 12 tahun penjara. pembela mempersoalkan tak dipakainya kesaksian yang…

H
Hitam-Hitam untuk Marsinah
1994-05-14

Buruh di pt cps berpakaian hitam-hitam untuk mengenang tepat satu tahun rekan mereka, marsinah, tewas.…

P
Peringatan dari Magelang
1994-05-14

Seorang pembunuh berencana dibebaskan hakim karena bap tidak sah. ketika disidik, terdakwa tidak didampingi penasihat…