Urusan Kendur Moral
Edisi: 47/18 / Tanggal : 1989-01-21 / Halaman : 62 / Rubrik : SEL / Penulis :
PADA suatu malam, setelah hari gajian besar, perkampungan buruh tampak sepi. Hanya dari sebuah rumah terdengar dentam gendang dan denting saron. Di sana ada hajat sunatan. Mereka "nanggap" kuda kepang.
Dua orang lelaki, Parjo dan Iskandar, berjalan ke arah warung Atun. Di dekat warung itu keduanya berbelok menuju sebuah rumah. Itu rumah kakak ipar Iskandar. Hanya sebentar, kemudian Iskandar keluar lagi, lalu menuju warung buat "ngopi". Parjo ditinggal di rumah itu, entah melakukan apa. Kabarnya, Parjo ada main dengan kakak ipar Iskandar.
Sejam kemudian Parjo keluar dari rumah "pacarnya" itu, menuju warung. Lelaki berkulit hitam dengan kumis melintang itu lalu mengajak Iskandar pergi ke keramaian. "Yok, nonton kuda kepang. Nanti biar saya yang 'nggendangi'," ajak Parjo. Iskandar pun melangkah. Ia "cuek" terhadap apa yang baru saja terjadi.
Di keramaian, di antara dentam gendang, mereka bersua dengan seorang wanita. Wanita itu sendirian. Tak berapa lama, seorang lelaki mendekatinya.…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Zhirinovsky, Pemimpin dari Jalanan
1994-05-14Vladimir zhirinovsky, ketua partai liberal demokrat, mencita-citakan terwujudnya kekaisaran rusia yang dulu pernah mengusai negara-negara…
Janji-Janji dari Nigeria
1994-03-12Di indonesia mulai beredar surat-surat yang menawarkan kerja sama transfer uang miliaran rupiah dari nigeria.…
Negeri Asal Surat Tipuan
1994-03-12Republik federasi nigeria, negeri yang tak habis-habisnya diguncang kudeta militer sejak merdeka 1 oktober 1960.…