Aku Sakit, Kau Tak Menjengukku

Edisi: 49/18 / Tanggal : 1989-02-04 / Halaman : 27 / Rubrik : KL / Penulis : NAJIB, EMHA AINUN


DI saat heningnya malam itu, kawan saya tiba-tiba bertemu dengan Nabi Muhammad. Ia kaget setengah mati. Jadi canggung sikapnya. Mungkin takut, atau, lebih tepat, ia dihinggapi semacam rasa pekewuh yang amat merepotkan hatinya.

"Hai, sahabatku" -- berkata Nabi -- "Kamu sebenarnya sayang aku atau tidak, sih?"

Agak gelagapan kawan saya menjawab, "Sayang, sih, sayang, wahai, Nabi...."

"Kenapa kamu tidak pernah ingat aku? Kenapa kamu tidak pernah menyebut namaku?"

"Aduh, Nabi, gimana, yaaa...," -- ia gemetar -- "bukannya tak cinta. Tapi mana sempat, ya, Nabi. Waktuku terkuras habis, bahkan kurang, untuk mengingat-ingat Allah dan menggumam-gumamkan nama-Nya. Tiap saat. Tiap detik. Tjap sekon. Tak ada sela-selanya lagi buat yang lain. Ampuni aku, Nabi. Waktu benar-benar sudah tak ada, digantikan oleh Allah. Juga tak ada ruang bagi yang selain Ia. Mulutku, darah, dan urat sarafku, hati dan jiwaku, seakan sudah hilang lenyap. Tinggal Allah saja. Allaaah melulu...."

Sungguh tak enak rasanya. Kawan saya merasa posisihya sangat ruwet. Ingin ia menjelaskan lebih panjang lebar lagi, tapi mungkinkah Kanjeng Nabi Muhammad, rasul sakti pamungkas segala derajat…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

O
OPEC, Produksi dan Harga Minyak
1994-05-14

Pertemuan anggota opec telah berakhir. keputusannya: memberlakukan kembali kuota produksi sebesar 24,53 juta barel per…

K
Kekerasan Polisi
1994-05-14

Beberapa tindak kekerasan yang dilakukan anggota polisi perlu dicermati. terutama mengenai pembinaan sumber daya manusia…

B
Bicaralah tentang Kebenaran
1994-04-16

Kasus restitusi pajak di surabaya bermula dari rasa curiga jaksa tentang suap menyuap antara hakim…