Perang Melawan Lalat Hitam
Edisi: 49/18 / Tanggal : 1989-02-04 / Halaman : 43 / Rubrik : SEL / Penulis :
Diperkirakan 18 juta jiwa di Afrika, sebagian Amerika Latin dan Timur Tengah, mengidap cacing penyebab kebutaan yang disebar oleh lalat hitam. Tulisan Erik Eckolm, editor sains dan kesehatan dalam The New York Times Magazine, mengelu-elukan invermectin sebagai senjata baru yang spektakuler untuk menggempur.
SETELAH kemarau yang panjang, hujan pertama tercurah di kawasan sabana luas, Afrika Barat. Batang gandum setinggi 10 kaki pun merunduk diberat, bernas bulir-bulirnya. Dalam cemerlang pagi, terpancar keriaan di perkampungan gubuk-gubuk tanah liat Sikoroni, Mali.
Pemimpin desa yang berpenduduk 400-an itu mengundang tetua masyarakat untuk berkumpul guna menjalankan upacara menyambut tamu. Ini tata krama. Ketika seorang bocah berlari untuk menjemput mereka, segera berdentang musik pedesaan Afrika. Kami mendengar irama kuno yang ribut dari para wanita penumbuk gandum; tawa dan jerit kanak-kanak, serta kokok sumbang ayam-ayam jago yang berkeliaran. Sementara itu, tenunan mewah yang dikenakan para wanita menghadirkan warna-warni mencolok yang mengatasi kusamnya pemandangan sekitar.
Tetapi kemudian, keadaan buruk di Sikoroni perlahan-lahan muncul. Nampak seorang lelaki, lalu yang lain dan lainnya lagi, dituntun ke tempat pertemuan oleh bocah kecil yang memegang ujung tongkat mereka. Orang-orang itu -- kebanyakan berusia 50 atau 60 tahun -- mengenakan kemeja panjangnya dan peci muslim, memperlihatkan sikap warga yang punya martabat. Tapi ketika mereka terhuyung-huyung menuju beranda, dengan mencengangkan aku menemukan: selusin dari 14 orang itu punya goresan di atas matanya.
Mereka adalah korban onchocerciasis -- kebutaan sungai. Dinamakan begitu lantaran lalat hitam kecil yang menyebarkan penyakit ganas itu berkembang biak di air yang mengalir deras. Diperkirakan 18 juta jiwa di Afrika, sebagian Amerika Latin dan Timur Tengah, mengidap cacing parasit penyebab kebutaan sungai itu dalam tubuhnya. Ini menurut badan kesehatan dunia WHO. Banyak penderita merasa sangat gatal dan rusak kulitnya. Lebih dari 300 ribu orang telah buta.
Dunia medis yang penuh kejutan itu menganggap kawasan Afrika Barat -- yang dilanda seabrek nestapa lantaran miskinnya pedesaan -- adalah wilayah yang tak banyak bisa diselamatkan. Kelalaian, birokrasi, ketiadaan dana bisa dituding sebagai biang keroknya. Tapi kasus kebutaan sunyai ini sebenarnya sudah merupakan persoalan dunia. Di abad yang justru dianggap era kemenangan besar buat kalangan…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Zhirinovsky, Pemimpin dari Jalanan
1994-05-14Vladimir zhirinovsky, ketua partai liberal demokrat, mencita-citakan terwujudnya kekaisaran rusia yang dulu pernah mengusai negara-negara…
Janji-Janji dari Nigeria
1994-03-12Di indonesia mulai beredar surat-surat yang menawarkan kerja sama transfer uang miliaran rupiah dari nigeria.…
Negeri Asal Surat Tipuan
1994-03-12Republik federasi nigeria, negeri yang tak habis-habisnya diguncang kudeta militer sejak merdeka 1 oktober 1960.…