Dali Tiga Kali Mati
Edisi: 49/18 / Tanggal : 1989-02-04 / Halaman : 72 / Rubrik : SR / Penulis :
KEMATIAN memang selalu tampil dengan cara konvensional. Juga buat Salvador Dali. Semasa hidupnya ia serjng bertingkah polah di luar aturan-aturan umum, dengan segala ekstravagansa seorang yang flamboyan. Ia meninggal Senin pekan lalu akibat penyakit jantung dan peradangan paru-paru, dalam usia 84 tahun.
Jenazah Dali dimakamkan setelah melalui upacara sebagaimana lazimnya seorang penganut Katolik Roma. Rabu pekan lalu itu, upacara itu diselenggarakan di Gereja San Pere, tempat dahulu Salvador Dali dibaptis. "Sekarang engkau mendapatkan keindahan yang otentik, Engkau boleh menikmati selamanya," kata Pendeta Narcis Costabella.
Sebelum itu, jasad Dali perlu balutan balsam supaya bisa dilihat publik. Setelah upacara, jasadnya digotong ke ruang bawah tanah yang terletak di bawah kubah baja dan kaca gaya Barok buatan abad ke-20, di tengah bangunan museum yang menyimpan karya-karyanya. Kumisnya yang melintang tampak mencuat ke arah langit.
Mayat yang tersimpan dimarmer putih itu berada di kaki lukisan besar bergambar punggung Gala, mendiang istrinya, yang telanjang. Tapi ia sudah berpesan untuk tidak dibuatkan nisan. Tempat ini -- yang menjadi markas besar Dali-Gala Foundation -- jaraknya sekitar 300 meter dari rumah sakit tempat ia dirawat.
Bagi warga Spanyol, Dali memang istimewa. Di antara sejumlah perjalanannya ke Paris dan New York sebagai…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Dunia Kanak-Kanak dalam Dua dan Tiga Dimensi
1994-04-16Pameran faizal merupakan salah satu gaya yang kini hidup di dunia seni rupa yogyakarta: dengan…
Yang Melihat dengan Humor
1994-04-16Sudjana kerton, pelukis kita yang merekam kehidupan rakyat kecil dengan gaya yang dekat dengan lukisan…
Perhiasan-Perhiasan Bukan Gengsi
1994-02-05Pameran perhiasan inggris masa kini di galeri institut kesenian jakarta. perhiasan yang mencoba melepaskan diri…