Tambo Pakcik: Dor-dor!
Edisi: 18/23 / Tanggal : 1993-07-03 / Halaman : 93 / Rubrik : KRI / Penulis : WY
PESTA perkawinan di Desa Teluk Meku, dekat kota minyak Pangkalanbrandan, makin basah meriah. Syamsul Bahri dan rekan-rekan berjoget, lalu menyanyi. "Tambo Pakcik sampai pagi," teriak penonton di Rabu malam dua pekan lalu itu. Syamsul menyahut, "Beres."
Selesai ia menyanyikan lagu dangdut yang kedua, muncul lima polisi menyerbu, sembari melepas tembakan peringatan. Sasarannya jelas: Syamsul Bahri, alias Kori. Ia melompat dari pentas. Sebelum ditelan gelap, sebutir timah panas mengoyak kakinya, tapi ia mencoba kabur.
Inilah versi polisi: Syamsul berbalik dengan parang di tangan. Dor-dor. Dua peluru memaku kakinya sehingga ia tidak berkutik. Kelima polisi yang…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Genta Kematian di Siraituruk
1994-05-14Bentrokan antara kelompok hkbp pimpinan s.a.e. nabanan dan p.w.t. simanjuntak berlanjut di porsea. seorang polisi…
Si Pendiam Itu Tewas di Hutan
1994-05-14Kedua kuping dan mata polisi kehutanan itu dihilangkan. kulit kepalanya dikupas. berkaitan dengan pencurian kayu…
KEBRUTALAN DI TENGAH KITA ; Mengapa Amuk Ramai-Ramai
1994-04-16Kebrutalan massa makin meningkat erat kaitannya dengan masalah sosial dewasa ini. diskusi apa penyebab dan…