Seandainya Khomeini Membaca ...

Edisi: 52/18 / Tanggal : 1989-02-25 / Halaman : 36 / Rubrik : AG / Penulis :


MASYARAKAT Islam di Indonesia juga pernah protes terhadap karya fiksi yang dinilai menghina agama. Itu terjadi pada 1968. Karya itu, sebuah cerita pendek sepanjang enam halaman di majalah bulanan sastra, Agustus 1968. Judulnya Langit Makin Mendung, karangan Kipanjikusmin.

Akibat pemimpin redaksi dan penanggung jawab majalah itu, Kritikus H.B. Jassin, kini 70 tahun, pada Februari 1970 diadili di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Ia dituduh menafsirkan agama secara menyimpang.

Jassin, yang menggunakan hak tolak alias hak ingkar, melindungi nama penulis aslinya -- yang hingga kini pun belum ketahuan siapa sebenarnya. Ia mengambil alih tanggung jawab pengarang yang baru dua kali mengirimkan cerita pendek itu. Perdebatan dalam sidang sangat menarik.

Jaksa menganggap cerpen sebagai fakta historis, sementara tertuduh menilainya sebagai karya imajinasi. "Yang saudara adili di sini bukanlah H.B. Jassin, bukan Kipanjikusmin, bukan Langit Makin Mendung, tapi imajinasi," kata…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

M
Menyebarkan Model Kosim Nurzeha
1994-04-16

Yayasan iqro menyiapkan juru dakwah, ada di antaranya anggota abri berpangkat mayor, yang mengembangkan syiar…

S
Sai Baba, atau Gado-Gado Agama
1994-02-05

Inilah "gerakan" atau apa pun namanya yang mencampuradukkan agama-agama. pekan lalu, kelompok ini dicoret dari…

S
Siapa Orang Musyrik itu?
1994-02-05

Mui surabaya keberatan sebuah masjid dijadikan tempat pertemuan tokoh dari berbagai agama, berdasarkan surat at…