Langkah Baru Menuju Beijing

Edisi: 01/19 / Tanggal : 1989-03-04 / Halaman : 16 / Rubrik : NAS / Penulis :


MENTERI Luar Negeri Ali Alatas termasuk pejabat tinggi yang banyak dikejar pers belakangan ini. Baru saja selesai menjadi tuan rumah Jakarta Informal Meeting (JIM) II di Jakarta, muncul suatu berita besar yang agak di luar dugaan banyak orang: Presiden Soeharto, setelah menerima Menlu RRC Qian Qichen di Hotel Imperial, Tokyo, Kamis malam silam, setuju untuk menormalkan hubungan kedua negara yang membeku selama 22 tahun.

"Normalisasi ini sebenarnya bukan suatu kejutan. Bukan pula sesuatu yang tak direncanakan," kata Alatas. "Usaha ini sudah diketahui sebelum Presiden berangkat ke Tokyo. Ada permintaan dari Beijing melalui perwakilan kita di PBB tentang keinginan Menlu Qian Qichen untuk membicarakan soal ini. Dia juga ingin bertemu Presiden Soeharto. Maka, pihak RRC melakukan pembicaraan awal dengan Menteri Sekretaris Negara Moerdiono yang mendampingi Presiden ke Tokyo."

Menteri Alatas, yang menerima A. Dahana dan Fikri Jufri dari TEMPO Minggu petang lalu di rumahnya, melanjutkan jawabannya. Beberapa petikan penting dari wawancara itu:

Ada pendapat, pertemuan Soeharto-Qian Qichen sedikit banyak merupakan suatu perubahan sikap Jakarta terhadap Beijing.
Apa yang terjadi…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14

Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…

K
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14

Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…

O
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14

Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?