Puncak, Setelah Tripoli & Jeddah

Edisi: 35/23 / Tanggal : 1993-10-30 / Halaman : 74 / Rubrik : LN / Penulis : ARR


NUR Misuari kembali mengalah. Meski merasa telah dua kali ditipu oleh pemerintah Filipina, pemimpin Front Pembebasan Bangsa Moro itu lagi-lagi bersedia duduk di meja perundingan. Padahal, menurut juru runding Pemerintah Filipina, Manuel Yan, fokus perundingan masih seperti yang sudah-sudah: soal pemerintahan otonomi bangsa Moro. Itu meliputi, pendidikan, keuangan, dan sistem perundang-undangan di wilayah suku Moro tinggal. Yang baru, tampaknya adalah tempat perundingan, direncanakan di Puncak, Jawa Barat, Indonesia, mulai Ahad kemarin.

Dibukanya perundingan kembali, tampaknya berkat Fidel Ramos, presiden baru Filipina sejak 15 bulan lalu. Wilayah Moro, di Filipina bagian selatan, ketika pemilu lalu, sebagian besar mendukung mantan Panglima Angkatan Bersenjata Filipina itu. Sebagai ucapan terima kasih, Ramos, insinyur teknik sipil lulusan Illinois University, mengalirkan jutaan dolar untuk pembangunan jalan raya, bandar udara, dan sambungan telepon di Mindanao. Bahkan, Ramos mencanangkan kawasan yang terkenal subur itu menjadi pusat pertumbuhan ekonomi negerinya.

Tak hanya…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
Serangan dari Dalam Buat Arafat
1994-05-14

Tugas berat yasser arafat, yang akan masuk daerah pendudukan beberapa hari ini, adalah meredam para…

C
Cinta Damai Onnalah-Ahuva
1994-05-14

Onallah, warga palestina, sepakat menikah dengan wanita yahudi onallah. peristiwa itu diprotes yahudi ortodoks yang…

M
Mandela dan Timnya
1994-05-14

Presiden afrika selatan, mandela, sudah membentuk kabinetnya. dari 27 menteri, 16 orang dari partainya, anc.…