Dari Affandi Hingga Subali-sugriwa
Edisi: 10/19 / Tanggal : 1989-05-06 / Halaman : 72 / Rubrik : SR / Penulis :
SALAH satu cara berkomunikasi dengan sejarah adalah lewat museum. Termasuk dalam urusan dengan karya-karya seni rupa. Maka, tidak heran jika seorang Affandi sudah merintis mendirikan museum pribadi sejak awal 1960-an di kediamannya di tepi Sungai Gajah Wong, Yogyakarta. Kemudian menyusul museum kedua, di lokasi yang sama, dibangun lewat dana bantuan Presiden Rp 100 juta, yang diresmikan Juni tahun lalu. Sedangkan di Solo ada Dullah, 70 tahun. Dengan modal Rp 300 juta, pelukis ini menegakkan museumnya di atas tanah 1. 000 m2. Museum yang berimpitan dengan rumahnya itu diresmikan pertengahan 1988.
Seperti hendak memperluas semangat kedua senior itu, akhir Maret lalu di Papringan, Yogya, Nyoman Gunarsa membuka secara resmi bangunan Museum Seni Lukis Kontemporer Indonesia. Sekitar 1 km dari Museum Affandi tadi bangunan di…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Dunia Kanak-Kanak dalam Dua dan Tiga Dimensi
1994-04-16Pameran faizal merupakan salah satu gaya yang kini hidup di dunia seni rupa yogyakarta: dengan…
Yang Melihat dengan Humor
1994-04-16Sudjana kerton, pelukis kita yang merekam kehidupan rakyat kecil dengan gaya yang dekat dengan lukisan…
Perhiasan-Perhiasan Bukan Gengsi
1994-02-05Pameran perhiasan inggris masa kini di galeri institut kesenian jakarta. perhiasan yang mencoba melepaskan diri…