Etika Konfusius Vs Pemilik Warung

Edisi: 13/19 / Tanggal : 1989-05-27 / Halaman : 28 / Rubrik : LN / Penulis :

MESTINYA para mahasiswa Cina akan menjawab: tidak. Yakni bila kepada mereka ditanyakan ucapan yang pernah dilontarkan oleh PM Li Peng: bahwa "demokrasi yang dilaksanakan dengan tergesa justru akan merusakkan stabilitas dan persatuan, dan akan melemahkan upaya pembangunan ekonomi"?

Bagi kalangan intelektual dan mahasiswa sudah jelas, hanya reformasi ekonomi tidak memberikan konsesi politik apa pun. Tak ada kebebasan ilmiah, kemerdekaan berbicara, dan pers pun ditekan. Ini puncak frustrasi golongan terpelajar, yang kemudian menyalakan demonstrasi besar di Beijing dan sejumlah kota lainnya sampai pekan ini.

Maka, yang terjadi seolah pembuktian bahwa teori Deng dan Li Peng salah. Justru karena hanya ada reformasi ekonomi, stabilitas rusak dan mengancam pembangunan ekonomi yang mulai berjalan.

Soalnya memang -- dan hli tampaknya sebuah keniscayaan -- bagaimanapun pembangunan ekonomi pada saatnya akan menimbulkan kecemburuan sosial. Ada golongan yang naik, ada yang macet, malah ada pula yang turun tingkat ekonominya. Ada bidang pekerjaan yang menjadi subur, ada yang kemudian pailit.

Di Cina, kini giliran orang-orang yang berkutat di kampus bertahun-tahun menjadi peka: gampang cemburu terhadap kelas sosial lainnya. Seorang guru besar kini tiap bulan hanya membawa pulang sekitar Rp 150 ribu. Sementara itu, kalangan pejabat, tidak hanya di pusat tapi juga yang di daerah tingkat kota madya, menikmati fasilitas kemewahan dan makan enak dari para penanam modal.

Adalah Li Qiang, mahasiswa senior di Universitas Normal…

Keywords: -

---

Foto Terkait