Culik-bunuh Dari Aceh
Edisi: 13/19 / Tanggal : 1989-05-27 / Halaman : 93 / Rubrik : KRI / Penulis :
DRAMATIS. Mirip film yang mengisahkan aksi mafia yang menyandera korban dan menuntut tebusan. Begitulah yang terjadi atas Heriyana Syuhada. Bocah berumur 9 tahun itu, 16 Mei lalu diculik dengan tuntutan tembusan Rp 10 juta. Jika uang tak tersedia, hanya penggalan kepala bocah kelas III SD itu saja yang akan diantar ke rumah orangtua. Dalam tempo enam jam, uang itu harus tersedia.
Ternyata ancaman itu bukan sekadar gertak sambal. Hamid Nurdin, pengusaha penggilingan padi di Desa Blang Peria, Geudong, Aceh Utara itu memang merasa tak sanggup menyediakan uang sebanyak itu dalam tempo singkat.
"Dari mana kami bisa menyediakan uang secepat itu," kata pihak keluarga Hamid. Maka, penculik pun segera menjawab. Heriyana dibunuh. Tubuhnya ditemukan, Kamis siang 18 Mei lalu, mengapung di tepi kali Krueng Alue, sekitar 200 meter dari rumahnya.
Sesampai di dekat mayat, Hamid diminta mengamatinya. Begitu korban dibalik, dan terlihat wajah mayat, Hamid menjerit. "Yah, ini mayat anak saya," isaknya kemudian. Setelah itu, sang ayah pingsan.
Mayat segera divisum. Dan hari itu juga, pukul 19.00, Heriyana dikuburkan. Siapa pembunuhnya? Baik pihak Polsek Samudra maupun Polres Aceh Utara pada mulanya mengaku sulit mengungkapkannya. "Tak ada saksi mata yang melihat Heriyana…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Genta Kematian di Siraituruk
1994-05-14Bentrokan antara kelompok hkbp pimpinan s.a.e. nabanan dan p.w.t. simanjuntak berlanjut di porsea. seorang polisi…
Si Pendiam Itu Tewas di Hutan
1994-05-14Kedua kuping dan mata polisi kehutanan itu dihilangkan. kulit kepalanya dikupas. berkaitan dengan pencurian kayu…
KEBRUTALAN DI TENGAH KITA ; Mengapa Amuk Ramai-Ramai
1994-04-16Kebrutalan massa makin meningkat erat kaitannya dengan masalah sosial dewasa ini. diskusi apa penyebab dan…