Menebar Hadiah, Menuai Tabungan
Edisi: 15/19 / Tanggal : 1989-06-10 / Halaman : 85 / Rubrik : EB / Penulis :
MELEDAK! Empat bank yang bergerak bersama -- Bank Central Asia, Lippobank, Bank Umum Asia, dan Bank Bhumy Bahari -- kini bagaikan menuai padi di musim panen raya. Nasabah yang datang menabung seakan hendak menonton pertunjukan yang spektakuler dan jarang-jarang terjadi. Untuk itu, mereka tak segan antre berjam-jam lamanya.
Mari, meninjau ke kantor cabang Lippobank, di kawasan permukiman mewah Pondok Indah, Jakarta Selatan. Di sana, pada suatu hari pekan lalu, calon nasabah yang kebanyakan ibu-ibu, datang berdesak. Tujuannya satu: menjadi nasabah Tabungan Hari Depan alias Tahapan.
Nah, kalau mereka orangnya, maka menabung itu bukanlah urusan menyimpan uang semata. Merekalah orang kelas menengah atas yang terbiasa dengan deposito, jauh sebelum bunganya dikenai pajak. Jadi? Sasarannya tak pelak lagi, hadiah Rp 500 juta, dengan hadiah pertama Rp 150 juta. Siapa yang tak tergiur?
Grup Lippo memang bergeliga otaknya, alias lihai. Menggoda kelas menengah itu tidak gampang, apalagi membuat hati mereka tergerak dalam waktu singkat. Lihatlah ibu yang tampak mulai tidak sabar itu. Ia datang menabung untuk lebih dari satu orang: dirinya sendiri, suaminya, dan dua anaknya. Jumlah uang yang dibawanya tidak kurang dari Rp 2 juta. Sebagian besar nasabah lainnya rata-rata juga siap menyetorkan minimal Rp 500 ribu.
Tapi tabungannya semua dipisah-pisah atas nama sendiri, suami, dan anak-anak. Mengapa? "Supaya dapat nomor acak. Siapa tahu, menang," kata seorang nyonya muda sambil tersenyum.
Grup Lippo dan tiga rekannya memang menawarkan Tahapan dengan iming-iming nomor undian…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
SIDANG EDDY TANSIL: PENGAKUAN PARA SAKSI ; Peran Pengadilan
1994-05-14Eddy tansil pembobol rp 1,7 triliun uang bapindo diadili di pengadilan jakarta pusat. materi pra-peradilan,…
Seumur Hidup buat Eddy Tansil?
1994-05-14Eddy tansil, tersangka utama korupsi di bapindo, diadili di pengadilan negeri pusat. ia bakal dituntut…
Sumarlin, Imposibilitas
1994-05-14Sumarlin, ketua bpk, bakal tak dihadirkan dalam persidangan eddy tansil. tapi, ia diminta menjadi saksi…