Badai Menggedor Puri-puri Di Bali ; Badai Menggedor Puri-puri Bali
Edisi: 18/19 / Tanggal : 1989-07-01 / Halaman : 43 / Rubrik : SEL / Penulis :
Badai menggedor pintu puri Bali. Walau namanya masih dipasang sebagai kebanggaan historis, secara fisik, ia adalah macan tua yang sudah ompong. Kemerosotan wibawa kediaman para bangsawan Bali itu menajam oleh kasus yang digarap Pengadilan Negeri Denpasar. Enam anggota keluarga Puri Pamecutan didakwa mengeroyok seorang bernama Taufik di diskotek Spot Light -- Kuta, hingga tewas.
DI masa jayanya, puri-puri di Bali adalah jantung kerajaan. Di sana tinggal raja dan para bangsawan yang tidak hanya mengendalikan pemerintahan tetapi juga ekonomi dan kesenian. Kedudukan puri penuh wibawa, dengan penghuni yang memiliki hak-hak lebih dari penduduk biasa.
Sawah dan tegalan di seluruh negeri adalah milik para bangsawan di dalam puri. Di musim panen akan nampak iring-iringan petani memikul padi ke puri. Pada waktu ada upacara-upacara atau pembangunan puri, para penyakap tanah bergiliran datang, menyumbangkan tenaga. Dan kalau orang-orang puri menghendaki istri dari masyarakat, dia dapat menunjuk wanita yang disukainya dan menggaetnya. Sementara itu, sebaliknya hampir tak mungkin terjadi.
Puri di masa lalu adalah tempat mengabdi dan menghamba. Kekuasaannya besar. Di Tabanan, misalnya, seorang tua bercerita, pemah ada aturan keras untuk para nelayan bahwa ada sejenis ikan yang hanya boleh disantap penghuni puri. Kalau nelayan menangkap ikan itu, harus segera dipersembahkan. Kalau tidak artinya kalau dia memakannya sendiri, dia dianggap salah. Konon, dia bisa didorong ke laut dengan bambu, sampai mati.
Tapi itu dulu. Kini sang waktu telah menyapa Bali dan menggedor pintu puri di seluruh pulau itu. Di zaman kemerdekaan, puri memang masih tetap memiliki pengaruh kuat pada penduduk, khususnya pada para penggarap tanah. Tapi pada akhir dekade Orde Lama, banyak puri rontok oleh badai landreform. Walau namanya masih dipasang sebagai kebanggaan historis, secara fisik, ia adalah macan tua yang sudah ompong.
Kemerosotan status dan peran puri, di dalam kota seperti Denpasar misalnya, belum lama ini dipertunjukkan lewat kasus yang sedang ditangani PN Denpasar. Ketika itu enam orang dari keluarga Puri Pamecutan disidangkan. Mereka didakwa mengeroyok seorang bernama Taufik di diskotek Spot Liht, Kuta, hingga tewas.
Sementara itu, beredar luas tanda rajah cemeti di dada kiri di kalangan geng-geng liar Denpasar. Mereka dikenal sebagai tukang berkelahi dan biang mabuk-mabukan. Tato gambar cambuk -- yang semestinya merupakan lambang anggota Puri Pamecutan -- pada tubuhnya, diduga setahu satu-dua anak anak puri bersangkutan, yang menjadi kawan mereka. Sikap anggota puri yang kurang menjaga harkat dirinya semacam ini yang -- oleh sementara pihak -- dianggap memerosotkan pamor puri-puri.
Tradisi dan nilai-nilai yang hidup dalam puri sulit dikawinkan dengan tuntutan kehidupan yang sekarang terus berkemban. Gelombang-gelombang modernisasi yang terus menerpa masyarakat "telah memerosotkan wibawa…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Zhirinovsky, Pemimpin dari Jalanan
1994-05-14Vladimir zhirinovsky, ketua partai liberal demokrat, mencita-citakan terwujudnya kekaisaran rusia yang dulu pernah mengusai negara-negara…
Janji-Janji dari Nigeria
1994-03-12Di indonesia mulai beredar surat-surat yang menawarkan kerja sama transfer uang miliaran rupiah dari nigeria.…
Negeri Asal Surat Tipuan
1994-03-12Republik federasi nigeria, negeri yang tak habis-habisnya diguncang kudeta militer sejak merdeka 1 oktober 1960.…