Gagasan Raja Inal: Tidak Applicable
Edisi: 02/23 / Tanggal : 1993-03-13 / Halaman : 09 / Rubrik : KOM / Penulis :
Gubernur Sumatera Utara, Raja Inal Siregar, terkenal dengan gagasan yang amat brilian, yakni marsipature hutana be. Barangkali beliau mempunyai impian bahwa dengan gagasan ini huta-huta (huta = kampung halaman) di Sumatera Utara akan menjadi Jakarta-Jakarta kecil. Semua perantau, terutama dari Jakarta, akan pulang ke kampung halaman masing-masing dengan membawa uang banyak, Jadi, bukannya tulang-belulang nenek moyang seperti yang terjadi selama ini.
Masalahnya kemudian adalah, apakah gagasan ini applicable, efficient, dan effective? Untuk menjawab pertanyaan ini, saya sangat setuju dengan tudingan beberapa pihak yang mengatakan bahwa gagasan ini sangat kental bau primordialnya. Tidak sukar memberikan argumentasi untuk mendukungnya. Dari segi bahasa saja, tidak…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Kasus Bapindo: Mampukah Aparat Fair Play
1994-05-14Tanggapan pembaca tentang kasus bapindo (tempo, 23 april 1994, laporan utama). modus operandi skandal eddy…
IDT: Terhalangan oleh Beban Masyarakat
1994-05-14Kondisi ekonomi masyarakat desa di daerah gunungkidul, yogyakarta, memprihatinkan. aparat desa sering mengutip uang iuran…
Kasus Marsinah: Membahas Pendapat Prof. Muladi
1994-05-14Tanggapan pembaca atas tulisan "mahkamah agung dan kasus marsinah" (tempo, 26 maret 1994, kolom) tentang…