"saya Tak Setuju Demonstrasi ..."

Edisi: 19/19 / Tanggal : 1989-07-08 / Halaman : 24 / Rubrik : NAS / Penulis :


BICARANYA masih menggebu-gebu. Juga ceplas-ceplos seperti biasanya orang Jawa Timur. "Sekarang saya sudah lega, karena semua sudah dibicarakan secara terbuka di DPR," ujar Jenderal (Purn.) Soemitro, 62 tahun, tentang soal keterbukaan yang sekarang diramaikan. Kepada Diah Purnomowati dan Bambang Haryrmurti dari TEMPO yang menemuinya, Senin pekan ini, ia menjelaskan lebih jauh gagasannya tentang keterbukaan itu. Nukilannya:

Mengapa keterbukaan ini sekarang perlu dilakukan?
Setelah DPR mengadakan dengar pendapat dengan Mensesneg dan setelah media massa mengeluarkan hasil pertemuan itu, saya anggap semua yang menjadi sumber penghalang keterbukaan telah terpecahkan. Penghalang itu adalah hal-hal yang dulu dianggap tabu, misterius, akibat ketertutupan.
Pada zaman Bung Karno, sebelum sidang MPR sampai selesai sidang MPR, membicarakan masalah suksesi itu sangat tabu. Sekarang keluaar sendiri dari Pak Harto: kekuatan sosial politik bisa mempersiapkan calon masing-masing, bisa lebih dari satu, hanya sarannya, perlu ada musyawarah mufakat.
Kedua, membicarakan alih generasi. Apa sebabnya saya katakan mulai tahun 1993 akan ada alih dari generasi saya ke generasi setelah saya? Generasi setelah saya itu Pak Benny, Pak Try, Pak Rudini. Kalau…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14

Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…

K
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14

Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…

O
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14

Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?