Komisi Dua Sang Primadona
Edisi: 19/19 / Tanggal : 1989-07-08 / Halaman : 30 / Rubrik : NAS / Penulis :
DARI ruang sidang Komisi II di Senayan, tiba-tiba berembus angin yang mendobrak rasa sumpek. "Segala misteri di belakang ketertutupan dan keragu-raguan masyarakat sudah mulai hilang. Pertanyaan yang tak berani dikemukakan sudah dijawab dan tak ada alasan lagi untuk bertanya apakah ada keterbukaan." Demikian kata Jenderal (Purn.) Soemitro dalam dengar pendapat dengan Komisi II, Kamis pekan lalu, menyusul acara yang sama selama dua hari sebelumnya dengan Mensesneg Moerdiono.
Bekas Pangkopkamtib itu bicara panjang lebar dengan gaya khas Jawa-Timuran. Misalnya mengenai fungsi DPR. "Jangan DPR menggantungkan diri dan merasa berutang budi pada pemerintah. Keliru mentalitas seperti ini. Ada perasaan seolah-olah Saudara dibayar pemerintah. Tidak. Tugas saudara mengontrol pemerintah supaya ada check and balance."
Selama dua minggu, perhatian masyarakat tertuju ke komisi yang dipimpin Mayor Jenderal Samsudin (F-ABRI), beranggotakan 47 orang: 28 dari FKP, 9 F-ABRI, 6 FPP, 4 FPDI. Komisi ini membidangi Depdagri, kantor Menpan, Mensesneg, Sekkab,…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?