Mempermalukan Pencemar Sungai
Edisi: 19/19 / Tanggal : 1989-07-08 / Halaman : 44 / Rubrik : LIN / Penulis :
SANGAT jernih, sehingga tampak pasir dan kerikil. Itulah dasar Sungai Deli, di hulunya -- di Desa Namurambe, Kabupaten Deli Serdang. Tapi, bila ditelusuri, sungai yang membelah Kota Medan ini, sampai ke Titi Kuning -- 15 km dari hulu warna airnya mbleketek cokelat. Apa pasal? Sekurangnya, memang ada tiga pabrik (kertas, velg sepeda, pengolahan minyak makan) yang menyumbang limbah kotoran ke sungai itu setiap hari.
Dan makin ke hilir, makin meningkat kotorannya. Airnya menghitam, dasarnya berlumpur. Soalnya, setelah dekat dengan Belawan, muara yang sekitar 80 km dari hulu, bertambah lagi pabrik-pabrik yang membuang limbahnya. Itu baru satu sungai. Belum lagi 19 sungai lain. "Seperti di Palembang, ada 46 perusahaan sepanjang Musi yang membuang limbah ke sungai itu," ujar Menteri Negara Kependudukan dan Linkungan Hidup Emil Salim.
Kini mereka dipaksa membuat pernyataan: tak bikin pencemaran lagi. Sedangkan para gubernur dari DKI Jaya Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Timur, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, dan Lampung, sudah bersepakat…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Indorayon Ditangani oleh Labat Anderson
1994-05-14Berkali-kali lolos dari tuntutan lsm dan protes massa, inti indorayon kini terjerat perintah audit lingkungan…
Bah di Silaut dan Tanahjawa
1994-05-14Dua sungai meluap karena timbunan ranting dan gelondongan kayu. pejabat menuding penduduk dan penduduk menyalahkan…
Daftar Dosa Tahun 1993
1994-04-16Skephi membuat daftar hutan dan lingkungan hidup yang mengalami pencemaran berat di indonesia. mulai dari…