Mike Tyson: Petinju Besar Yang ...

Edisi: 21/19 / Tanggal : 1989-07-22 / Halaman : 51 / Rubrik : SEL / Penulis :

Pada usia 5 tahun ia dengan asyik menyaksikan perampokan dariapartemennya. Lima tahun kemudian ia jadi jagoan di seanterowilayah tempat tinggalnya. Ia memiliki dari pistol sampai senapan M-1 komplet dengan bayonetnya. Lalu ia jadi langganan sel polisi. Lalu pernikahannya dengan Robin Givens berantakan, setelahsejumlah cerita seru beredar. Mike Tyson, si leher besi, Jumat pekan depan kembali turun gelanggang melawan Carl Williams di AS. Berikut cuplikan biografi Mike Tyson Fire and fear yangbaru terbit di AS Juli ini, dikerjakan oleh Yusril Djalinus.

Kata Jose Torres, penulis biografi Tyson itu, yang juga menulis Sting Likea Bee, The Muhammad Ali Story bekas juara dunia tinju kelas ringan-berat, dan ketua New York State Athletic Commission: "Saya membikin buku ini bukan karena kesombongan, tapi saya tahu tentang dia lebih banyak daripada penulis-penulis lain, karena persamaan latar belakang.

Pertama, kami sama-sama dibesarkan dalam kemiskinan. Kami sama-sama termasuk golongan minoritas. Saya pernah menjadi petinju dan pernah juara, dia juga. Kami berdua sama-sama mengerti bahwa kepopuleran sebagai juara bisa meningkatkan kehidupan kita dan keluarga. Saya sendiri tak menyadari betapa populernya Tyson, sampai saya menerima tawaran untuk menulis riwayat hidupnya dengan imbalan tiga kali lebih banyak daripada jumlah pendapatan yang pernah saya terima ketika menjadi juara dunia kelas ringan berat."

PADA 30 Juni, 1966, di numah sakit Cumberland, Fort Greene, Brooklyn, Loma Smith, 32 tahun, melahirkan seorang anak seberat hampir empat setengah kilo. Jimmy Kirkpatrick sempat menyaksikan kelahiran anak ketiga dari bekas teman wanitanya itu. Bayi diberi nama Michael Gerard Tyson.

Nama Tyson diambil dari nama suami Loma sebelumnya, Percel Tyson. Loma mengabadikan nama itu, meski perkawinan mereka singkat. Setelah Mike lahir, Loma tinggal bersama Eddie Gillison. Ketiga anaknya menggunakan nama keluarga Tyson.

Pada saat itu mereka tinggal di sebuah apartemen di Union Street dan Marcy Auenue, jantung daerah Brooklyn, Bedford-Stuyvesant. Walaupun apartemen itu cukup luas dan mereka punya uang cukup, kelahiran si kecil Mike memaksa Loma mencari tempat lebih baik lagi. Selama tujuh tahun berikutnya, mereka sering berpindah tempat, ke Fort Greene, Williamsburg, East New York, akhimya Brownsville. Tempat ini sebenamya bukan tempat yang bagus untuk membesarkan anak. Bagian dari wilayah Brooklyn yang berbatasan dengan Queens, merupakan daerah urban yang kotor.

KENANGAN terjauh yang masih diingatnya adalah ketika ia tinggal di Franklin Avenue 203, Brooklyn, New York, dan ketika ia sekali waktu dirawat di rumah sakit. "Saya tak ingat persis kenapa saya di sana. Mungkin karena penyakit bronkhitis. Saya waktu itu mungkin baru tiga atau empat tahun. Yang tetap saya ingat, suatu hari ibu membawakan saya sebuah senapan mainan, dan boneka. Senapan itu entah kenapa tiba-tiba terjatuh dan patah, dan membuat saya berang. Saya menangis hampir sepanjang hari. Saking jengkelnya, saya ambil boneka itu, dan memukulkannya ke dinding sampai kepalanya copot."

Tyson menceritakan sepotong kenangan masa kecil yang masih diingatnya itu, sepuluh hari menjelang pertandingannya melawan Michael Spinks, Juni, 1988. Menceritakan kenangan itu nampaknya bagi Tyson memberi keasyikan sendiri. "Peristiwa itu sudah lama beriangsung," katanya, "tapi rasanya seperti baru saja terjadi di depan mata. Saya memang tergetar ketika saya cabik kepala boneka itu. Rasanya nikmat, seperti lagi orgasmus."…

Keywords: -

---

Foto Terkait