Dari Persidangan Tanpa Ketegangan
Edisi: 02/23 / Tanggal : 1993-03-13 / Halaman : 14 / Rubrik : NAS / Penulis : PUT
SIDANG umum MPR kali ini berlangsung adem ayem. Tak banyak perdebatan. Ketetapan yang akan diputuskan pun cuma lima buah. Dan satu-satunya penghangat adalah "interupsi" PDI, yang mengusulkan dibicarakannya rancangan ketetapan tentang pemilu.
Dan awal pekan ini, persidangan memasuki babak yang ditunggu: pemilihan presiden dan wakil presiden. Presiden yang akan dipilih bisa dipastikan Jenderal Purnawirawan Soeharto. Dan wakil presidennya Jenderal Purnawirawan Try Sutrisno.
Namun, bagaimana proses pencalonannya? Itu yang perlu dilacak. Setiap anggota majelis diminta membubuhkan tanda tangan di atas blangko sebagai bukti dukungannya. Tradisi ini dirintis Fraksi Karya Pembangunan (F-KP) pada Sidang Umum MPR 1988, dan kini diikuti oleh empat fraksi lainnya.
Anggota F-KP menunjukkan sikap antusias menorehkan tanda tangannya. Sehari sebelum sidang umum dibuka Ahad petang pekan lalu, seusai rapat fraksi di Hotel Indonesia, pimpinan F-KP mengedarkan blangko dukungan untuk pencalonan presiden dan wakil. Kontan para anggota fraksi karya berdesak-desakan, adu cepat menekennya. Di antara kerumunan itu tampak pula Ny. Try Sutrisno.
Peredaran blangko ini tak mencolok di kalangan Fraksi ABRI dan Fraksi Utusan Daerah. Namun hasilnya sama. Tak ada anggota yang mencoba mbalelo, menolak menandatangani. Tapi di F-PDI dan F-PP suasananya agak lain. Sejumlah anggota tampak menunda penandatanganan blangko itu. Guruh Sukarno Putra salah satu di antaranya. "Tolong, beri saya waktu berpikir," ujarnya ketika seorang pimpinan PDI menyodorkan blangko…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?