Gemerlap Dolar Dari Cilegon

Edisi: 27/19 / Tanggal : 1989-09-02 / Halaman : 96 / Rubrik : EB / Penulis :


SETELAH minyak, lalu udang, dan kemudian disusul oleh komoditi rotan, kelak kedudukan primadona ekspor mungkin akan digantikan oleh barang-barang kimia. Tanda-tanda itu terlihat setelah Presiden Soeharto secara simbolis meresmikan 12 industri kimia -- yang tersebar di Sumatera Selatan, Jakarta, Jawa Barat, dan Jawa Timur -- di Cilegon, Sabtu pekan lalu.

Dengan didirikannya banyak pabrik kimia, kata Presiden pada peresmian PT Asahimas Subentra Chemical Industries, selangkah demi selangkah kita bergerak memperbaiki struktur ekonomi kita. Terutama di sektor industri, yang tahun lalu mengalami perkembangan di atas 10%. Kenapa harus sektor ini? "Pengalaman negara-negara lain menunjukkan, industri petrokimia mampu memberikan sumbangan yang besar pada peningkatan perekonomian nasional" tutur Presiden lagi.

Alasan lain iaiah karena industri hilir, yang selama ini mengimpor bahan baku dari pabrik-pabrik…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
SIDANG EDDY TANSIL: PENGAKUAN PARA SAKSI ; Peran Pengadilan
1994-05-14

Eddy tansil pembobol rp 1,7 triliun uang bapindo diadili di pengadilan jakarta pusat. materi pra-peradilan,…

S
Seumur Hidup buat Eddy Tansil?
1994-05-14

Eddy tansil, tersangka utama korupsi di bapindo, diadili di pengadilan negeri pusat. ia bakal dituntut…

S
Sumarlin, Imposibilitas
1994-05-14

Sumarlin, ketua bpk, bakal tak dihadirkan dalam persidangan eddy tansil. tapi, ia diminta menjadi saksi…