Bisma Kontemporer Di Kampus Biru
Edisi: 28/19 / Tanggal : 1989-09-09 / Halaman : 43 / Rubrik : TER / Penulis :
NG, ing, eng .... Angin bertiup pelan. Langit di atas halaman Balairung Gedung Pusat Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Sabtu malam pekan silam, tampak cerah. Sungguh suasana yang klop untuk melengkapi seting pergelaran Banjaran Bisma versi Unit Kesenian UGM. Karena niatnya menggabungkan adegan wayang kulit dengan teater, musik pop, tari, serta wayang orang, panggungnya pun tidak hanya terdiri dari kelir (tabir) putih sepanjang tiga meter, sebagaimana laiknya pertunjukan wayang kulit.
Tapi juga ada panggung setinggi 1,5 meter, membentang seluas 6 x 12 meter, menyatu dengan lantai teras Balairung. Perangkat sistem suara dan tata cahaya tersusun seperti lazimnya pementasan drama atau musik. Sementara itu, trompet biola, kontrabas, dan perkakas musik modern lainnya, seperti synthesizer, mengisi satu sisi panggung. Di sisi lainnya seperangkat gamelan. Kata Ketua Unit Kesenian Mahasiswa UGM Susetyo, Pementasan wayang kontemporer ini hampir melibatkan seluruh jajaran kegiatan kesenian di kampus. Dari teater, tari, wayang wong, wayang kulit marching band,…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Logika Kartun sebagai Jembatan Komunikasi
1994-04-16Mungkin teater kami merasa masalah dalam naskah jack hibberd ini asing bagi penonton indonesia, ditempuhlah…
Peluit dalam Gelap
1994-04-16Penulis ionesco meninggal dua pekan lalu. orang yang anti kesewenang-wenangan kekuasaan, semangat yang menjiwai drama-dramanya.
Sebuah Hamlet yang Sederhana
1994-02-05Untuk ketiga kalinya bengkel teater rendra menyuguhkan hamlet, yang menggelinding dengan para pemain yang pas-pasan,…