Dari Barus Ke Pancasila

Edisi: 33/19 / Tanggal : 1989-10-14 / Halaman : 29 / Rubrik : NAS / Penulis :

LAGU Kristus Jaya menggema di Stadion Utama Senayan, Jakarta, Senin Sore pekan ini. Sementara itu seluruh umat yang mengikuti Misa Agung Paus Yohanes Paulus II melalui layar TVRI boleh merasakan keharuan suasana yang merebak.

Keindonesiaan yang mewarnai misa bersejarah tersebut tidaj hanya tampak pada janur kuningnya. Sebagian lagu yang dibawakan paduan suara pimpinan A. Soetanta S.J. itu adalah ciptaan putra-putra Indonesia. Bahkan Sri Paus -- selama memimpin misa -- juga memakai bahasa Indonesia. Semua boleh dibilang merupakan isyarat bahwa Paus Yohanes Paulus II mengakui imam Katolik telah tergores dalam sejarah.

Cikal-bakal umat Katolik di Indonesia adalah kegiatan jemaat Gereja Katolik Ritus Timur/Khaldea (berpusat di Timur Tengah). Sekitar kota perdagangan Barus, Tapanuli, Sumatera Utara. Sebagai kesatuan umat, mereka tergabung dalam gereja Bunda Perawan Murni Maria. Yang barangkali agak mengganjal adalah, "Babak pertama dari perkembangan Gereja di Indonesia sampai sekarang masih diliputi kegelapan. Belum tersingkap secara lengkap oleh penelitian ahli sejarah gereja," kata pihak panitia, dalam buku Ziarah Sang Abdi, Bapa Suci Yohanes Paulus II, yang mereka terbitkan khusus menyambut kedatangan Paus. Informasi tentang keberadaan Ritus Khaldea itu bersumber dari sejarawan Mesir, Abu Salih al-Armini.

Babak kedua perkembangan umat Katolik di Indonesia ditandai oleh kehadiran Gereja itu pada 1291. Ketika itu Romo Yohanes de Monte Corvino OFM, seorang imam Fransiskan, sempat singgah di beberapa pelabuhan di…

Keywords: -

---

Foto Terkait