Membuka Pintu Batam

Edisi: 33/19 / Tanggal : 1989-10-14 / Halaman : 89 / Rubrik : EB / Penulis :


PULAU tandus seluas 415 km2 yang hanya terpisah setengah jam perjalanan dengan kapal feri dari Singapura itu kembali merebut perhatian banyak orang. Bukan karena di Batam ada judi gelap lagi, seperti yang baru-baru ini diam-diam terjadi. Tapi di sanalah pemerintah sudah berketetapan hati untuk membuka lebar-lebar pintu masuk bagi para investor asing.

Itu diungkapkan Perdana Menteri Singapura Lee Kuan Yew kepada pers di Jakarta, Jumat malam lalu, setelah berbicara empat mata dengan Presiden Soeharto. Pemerintah Indonesia, menurut PM Lee, kini membolehkan 100% penanaman modal asing di Pulau Batam selama lima tahun pertama. Itu pula, menurut orang nomor satu di Singapura ini, yang telah diputuskan dalam sidang Kabinet yang dipimpin Presiden Soeharto, sepekan sebelum ia tiba di Jakarta untuk kunjungan kerja dua hari.

Artinya, investor yang iny;in masuk ke Batam tak perlu lagi repot-repot mencari mitra lokal. Asal punya modal cukup punya teknologi, dan bergerak di bidang industri elektronik yang 100% produknya diekspor, silakan langsung membangun pabrik.

Pemilikan saham untuk mitra lokal, yang selama ini…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
SIDANG EDDY TANSIL: PENGAKUAN PARA SAKSI ; Peran Pengadilan
1994-05-14

Eddy tansil pembobol rp 1,7 triliun uang bapindo diadili di pengadilan jakarta pusat. materi pra-peradilan,…

S
Seumur Hidup buat Eddy Tansil?
1994-05-14

Eddy tansil, tersangka utama korupsi di bapindo, diadili di pengadilan negeri pusat. ia bakal dituntut…

S
Sumarlin, Imposibilitas
1994-05-14

Sumarlin, ketua bpk, bakal tak dihadirkan dalam persidangan eddy tansil. tapi, ia diminta menjadi saksi…