Lukisan, Kaviar, Rezeki

Edisi: 34/19 / Tanggal : 1989-10-21 / Halaman : 112 / Rubrik : SR / Penulis :


SEPENGGAL malam yang hangat. Ini bisa direguk di Mercantile Club (MC) Jakarta sampai Rabu pekan silam. Aneka softdrink dan sejumlah "air api" kelas tinggi berbaur dengan telur kaviar dalam perut sejumlah orang berdasi, yang sedang asyik memperbincangkan harga lukisan mulai ratusan sampai ribuan dolar.

MC, di Lantai-18 Gedung BCA, Jalan Sudirman, sejak berdiri 1987 memang sebuah arena kaum elite, antara lain, untuk jamuan makan, kepentingan lobi, ceramah, atau pameran lukisan. Berlantai karpet tebal, berhawa sejuk, dan aksesori ruangan yang serba wah, MC tak mudah dijangkau sembarang orang.

"Pelukis yang hendak pameran ini mesti anggota atau setidaknya memiliki koneksi dengan anggota klub," kata Nina Sudiono, juru bicara MC. Contohnya, Devi Tana. Ia anggota MC dan Yap Hian Tjay adalah kawannya. Dua pelukis ini pekan lalu menampilkan karyanya di sana.

Dengan demikian, pihak pelukis tak perlu repot mencari biaya sewa ruangan eksklusif itu. Berbagai jenis minuman, makanan, dan upacara pada malam pembukaan memang ditanggung MC. Ini dimungkinkan oleh harga…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

D
Dunia Kanak-Kanak dalam Dua dan Tiga Dimensi
1994-04-16

Pameran faizal merupakan salah satu gaya yang kini hidup di dunia seni rupa yogyakarta: dengan…

Y
Yang Melihat dengan Humor
1994-04-16

Sudjana kerton, pelukis kita yang merekam kehidupan rakyat kecil dengan gaya yang dekat dengan lukisan…

P
Perhiasan-Perhiasan Bukan Gengsi
1994-02-05

Pameran perhiasan inggris masa kini di galeri institut kesenian jakarta. perhiasan yang mencoba melepaskan diri…