Jadilah Pengusaha, Bukan Politikus
Edisi: 36/19 / Tanggal : 1989-11-04 / Halaman : 31 / Rubrik : NAS / Penulis :
SEPULUH pemuda mendapat penghargaan dari Presiden Soeharto. Mereka dipilih dari jutaan generasi muda sebagai pelopor di berbagai bidang. Pembina koperasi, pengabdi lingkungan dan masyarakat desa, wiraswasta, pembina pariwisata, dan lain-lain. Ini adalah puncak acara peringatan Sumpah Pemuda ke-61 di Balai Sidang Jakarta, 28 Oktober lalu.
Acara peringatan meriah yang dihadiri Presiden Soeharto, Wakil Presiden Sudharmono, dan sejumlah menteri kabinet itu melibatkan ribuan pelajar dan mahasiswa. Suatu suguhan sendratari ikut mewarnai gegap-gempita semangat kaum muda yang hadir dalam acara puncak itu.
Sendratari yang disajikan mengisahkan proses pembangunan. Tentang potensi laut yang besar dan bagaimana mengatasi tantangan untuk menggali potensi itu. Juga tentang desa yang lesu karena ditinggal para pemudanya yang kabur ke kota.
Tapi suasana lesu itu cuma sementara. Lalu masuklah barisan pemuda bertoga, yang langsung mengajak para petani bergembira. Suatu visualisasi -- dan tampaknya juga yang diharapkan -- bahwa masuknya para sarjana ke desa akan menggerakkan…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?