Hidup Nyaman Bersama Petir
Edisi: 36/19 / Tanggal : 1989-11-04 / Halaman : 70 / Rubrik : ILT / Penulis :
DALAM mitologi Jawa, pada abad ke-16, tersebutlah seorang sakti bernama Ki Ageng Selo. Pada zamannya, dia dikenal karena kemampuannya menjinakkan petir.
Dalam Babad Tanah Jawi ia diberitakan pernah menangkap petir, yang sempat dikurungnya. Tapi sang petir -- yang ternyata bisa berbicara -- merintih-rintih minta diampuni. Ki Ageng Selo pun luluh hatinya dan melepaskan si petir itu dengan janji ia tidak akan mengganggu anak cucu Ki Ageng. Karena itu, sampai kini, bila hujan disertai petir menyambar-nyambar di langit, orang-orang tua Jawa masih suka menyebut "Gandrik, akulah cucu Ki Ageng Selo". Konon, bila si petir mendengar itu, ia lantas ngacir pergi.
Ki Ageng Selo ternyata tidak sendirian. Di Kota Kanazama, Jepang, tersebutlah seorang penjinak geledek bernama Susumu Aiba, 59 tahun. Dia seorang profesor yang mengajar di Departemen Teknik Elektro KIT (Kanazama Institute of Technology). Sejak 12 tahun silam, Aiba mencoba membungkam petir dengan roket mininya yang berekor kawat baja 100 meteran. Dari 200-an kali uji coba, Aiba mengklaim keberhasilannya mencapai 65%.
Petir memang dianggap sebagai salah satu hal yang bisa membuat keder orang Jepang. Jika anak-anak Jepang ditanya tentang peristiwa yang paling mengerikan, jawabnya bukannya serbuan laskar merah dari Rusia, atau sanksi dagang oleh Amerika. Di mata Amerika, ada empat hal yang begitu menakutkan, yaitu jishin (gempa bumi), kaminari (guntur), kaji (kebakaran), dan oyaji (ayah).…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Ekornya pun Bisa Menembak
1994-05-14Dalam soal ekonomi, rusia bisa dikelompokkan terbelakang. tapi teknologi tempurnya tetap menggetarkan barat. kini rusia…
Ia Tak Digerakkan Remote Control
1994-04-16Seekor belalang aneh ditemukan seorang mahasiswa di jakarta. bentuknya mirip daun jambu. semula ada yang…
Pasukan Romawi pun Sampai ke Cina
1994-02-05Di sebuan kota kecil li-jien, di cina, ditemukan bukti bahwa pasukan romawi pernah bermukim di…