Pemiskinan Seni Lukis

Edisi: 37/19 / Tanggal : 1989-11-11 / Halaman : 67 / Rubrik : SR / Penulis :


MEMANG, inilah "pameran besar" alias pameran akbar -- seperti disebut penyelenggaranya, Bentara Budaya Jakarta. Sekitar 170 lukisan dipajang memenuhi lima ruangan, dari 29 Oktober sampai 19 November ini. Jumlah pelukisnya tergolong kecil, mengingat sebutannya yang "nasional": 36 orang. Lebih kecil dari Biennale Dewan Kesenian Jakarta yang lalu (43 orang), atau dari pameran yang diselenggarakan Rotary Club di Jakarta awal tahun ini (64 orang).

Dengan peserta sekian, dan karya-karyanya dipasang tersebar campur-baur, sulit diperoleh gambaran yang memadai baik tentang perkembangan seni lukis kita dewasa ini maupun tentang ragam kecenderungan yang ada di dalamnya. Tetapi tampaknya memang bukan itu tujuannya.

Atas nama Bentara Budaya, Efix Mulyadi mengutarakan dalam pengantar katalogus, para pelukis itu dipilih dan ditampilkan karena mereka "ikut menjaga nyala kemanusiaan". Rumusan alasan atau tujuan begini tentu kabur, karena sangat umum dan luas, selain dapat diterapkan untuk setiap pameran lukisan dan segala ragam lukisan .

Yang mudah terbaca di permukaan ialah tujuan menjual dan mempromosikan pelukis, meskipun katalogus, akibat beberapa kecerobohan, tampak amatiran dan tidak "business-like". Dalam kerangka ini, jumlah besar lukisan dapat…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

D
Dunia Kanak-Kanak dalam Dua dan Tiga Dimensi
1994-04-16

Pameran faizal merupakan salah satu gaya yang kini hidup di dunia seni rupa yogyakarta: dengan…

Y
Yang Melihat dengan Humor
1994-04-16

Sudjana kerton, pelukis kita yang merekam kehidupan rakyat kecil dengan gaya yang dekat dengan lukisan…

P
Perhiasan-Perhiasan Bukan Gengsi
1994-02-05

Pameran perhiasan inggris masa kini di galeri institut kesenian jakarta. perhiasan yang mencoba melepaskan diri…