Israel Harus Pergi ...

Edisi: 42/19 / Tanggal : 1989-12-16 / Halaman : 72 / Rubrik : LN / Penulis :

DI mana kini negara Palestina bertanah air? Lebih dari setahun sudah Yasser Arafat memproklamasikan berdirinya Republik Palestina. Tapi, belum juga negeri yang dicita-citakan itu terwujud, sementara Arafat telah dengan berani mengakui keberadaan negara Israel.

Jalur Gaza dan Tepi Barat? Pihak Israel yang menduduki daerah ini hanya mau menerima status kedua wilayah itu berdasarkan pemungutan suara di daerah itu dengan pengawasan internasional. Yang kemudian jadi masalah, Israel hanya bersedia merundingkan soal pemungutan suara itu dengan wakil Palestina di daerah pendudukan, sementara Yasser Arafat, Ketua PLO dan Presiden Negara Palestina, mengaku pihak PLO-lah satu-satunya wakil sah bangsa Palestina dalam perundingan dengan Israel.

"Dengan siapa lalu Israel mau berunding, kalau begitu," kata Arafat dalam wawancaranya dengan Televisi Amerika NBC yang disiarkan dari New York, Minggu pekan lalu. "Dengan hantu?"

Sikap keras kedua belah pihak, mungkin, yang mengilhami Menteri Luar Negeri AS James Baker mengambil jalan berbelit. Rabu pekan lalu James Baker mengumumkan bahwa Mesir bersedia menerima rencana damai mempertemukan Palestina dan Israel.

Jurus Baker menanyakan lima rencana damainya kepada Mesir, bukan kepada Yasser Arafat, tampaknya guna menghindarkan sikap keras Israel. Sebab, seandainya itu ditanyakan kepada Arafat dan jawabnya "setuju", sudah bisa dipastikan Israel akan spontan menolak. Hingga kini Israel menganggap PLO…

Keywords: -

---

Foto Terkait