S.t.a.: Bertahannya Sebuah Alam ...
Edisi: 50/17 / Tanggal : 1988-02-13 / Halaman : 43 / Rubrik : KL / Penulis : KLEDEN, IGNAS
SUTAN Takdir Alisjahbana adalah sebuah nama yang fenomenal. Mengenang dia berarti merayakan sebuah fenomen. Barangkali dia tak dapat dipandang sebagai sebab kebangkitan kebudayaan baru Indonesia, tetapi dia pastilah sebuah gejalanya. Siapa pun yang hendak menyusuri kembali perjalanan kebudayaan baru Indonesia tak dapat tidak akan bertemu dengan jejak langkahnya. Takdir adalah sebuah gejala yang kuat, dan jejak langkahnya adalah bekas-bekas yang menghunjam dalam.
Di tangannya kebudayaan mengalami perubahan wujud yang sangat nyata. Kebudayaan bukanlah urusan waktu senggang yang bisa ditangani sambil lalu dan kalau suka. Bukan pula sekadar bahan obrolan yang agak bergengsi seusai debat politik atau pembahasan anggaran belanja negara. Dalam dirinya, kebudayaan menjelma menjadi urusan yang serius, suatu pekerjaan yang memerlukan rencana dan biaya, suatu perjuangan kerja dengan sambur-limbur yang bergemuruh sepanjang hayatnya. Secara ringkas: kebudayaan adalah tugas dan tanggung jawab.
Tidaklah mengherankan bahwa lebih dari setengah abad lalu, tatkala sebagian terbesar pemimpin Indonesia memikirkan dan memperjuangkan lahirnya negara Indonesia yang merdeka, Takdir dan kawan-kawannya sibuk memikirkan dan memperjuangkan kebudayaan baru untuk sebuah bangsa yang merdeka. Demikian pun di tahun-tahun pertama setelah proklamasi kemerdekaan, tatkala…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
OPEC, Produksi dan Harga Minyak
1994-05-14Pertemuan anggota opec telah berakhir. keputusannya: memberlakukan kembali kuota produksi sebesar 24,53 juta barel per…
Kekerasan Polisi
1994-05-14Beberapa tindak kekerasan yang dilakukan anggota polisi perlu dicermati. terutama mengenai pembinaan sumber daya manusia…
Bicaralah tentang Kebenaran
1994-04-16Kasus restitusi pajak di surabaya bermula dari rasa curiga jaksa tentang suap menyuap antara hakim…