Sidang Dengan Catatan Kaki ; Su Mpr, Siapa Wapres ?

Edisi: 01/18 / Tanggal : 1988-03-05 / Halaman : 22 / Rubrik : NAS / Penulis :


JAKARTA berhias dengan gincu dan bedak. Ada umbul-umbul sepanjang jalan utama. Spanduk kuning bertebaran di mana-mana. Ada poster tertempel di tembok, ada pula balon tergantung di angkasa. Semuanya meneriakkan pesan yang sama, "Sukseskan Sidang Umum MPR".

Ini memang saat-saat penting, yang di masa normal terulang setiap lima tahun sekali. Seribu anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat - 400 di antaranya dipilih lewat pemilu - akan bersidang selama 11 hari untuk merumuskan GBHN dan memilih presiden dan wakil presiden. Untuk masa Orde Baru, kecuali Sidang Istimewa MPRS pada 1966 dan 1967, inilah sidang umum MPR yang kelima, setelah 1968 (MPRS), 1973, 1978, dan 1983.

Berbeda dengan sidang-sidang yang lampau, penjagaan keamanan kali ini sangat tidak mencolok. Tidak terlihat panser dan mobil lapis baja di sekeliling Senayan. Tidak ada pula pasukan yang ditempatkan di perbatasan kota untuk mencegah gerakan mahasiswa dan luar kota masuk Jakarta, seperti pada 1978.

Bahkan tidak tampak pula tentara dengan bedil terhunus di pojok-pojok jalan. Yang banyak terlihat c,uma polisi berjaga-jaga seperti biasa. Memang Taman Ria Senayan dan restoran-restoran di dalamnya - termasuk pabrik ketawa Srimulat - ditutup selama sidang umum. Tapi penutupan itu bisa dimengerti, karena tempatnya yang berimpitan dengan gedung DPR/MPR.

Semua itu menunjukkan bahwa 1988 memang berbeda dengan 1983. Situasi keamanan saat ini lebih baik - menurut Jenderal Benny bahkan paling aman--dan pergolakan politik pun jauh lebih…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14

Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…

K
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14

Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…

O
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14

Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?