Menyongsong "ledakan" Sang Surya

Edisi: 04/18 / Tanggal : 1988-03-26 / Halaman : 76 / Rubrik : ILT / Penulis :

BERSIAP-siaplah. Hari-hari paling panas bakal terjadi di bumi menjelang akhir tahun ini. Pancaran sinar surya, di hari-hari panas itu, "diperkirakan bakal mencapai titik paling tinggi di sepanjang sejarah pencatatan data meteorologi," kata Dr. Patrick McIntosh, Direktur Riset Fisika-Surya di Laboratorium Lingkungan Antariksa, Lembaga Riset Nasional Atmosfer dan Kelautan di Boulder, Columbia, Amerika Serikat.

Sejak 1843, berkat penelitian Heinrich Schwabe, telah diketahui bahwa aktivitas bintik-bintik matahari meninggi dan menurun dalam siklus yang berlangsung sekitar 11 tahun. Lalu pada 1908, astronom Amerika George Ellery Hale mengungkapkan, fenomena tersebut ternyata magnetis. Belakangan diketahui juga, peningkatan medan magnet secara berkala yang bersumber jauh dari dalam matahari inilah yang menyebabkan, selain bintik-bintik matahari, semburan dan berbagai ledakan di matahari.

Akibatnya terasa sampai di bumi. Di saat sang surya mencapai puncak kegiatannya, langit malam sering diterangi kilatan sinar yang gemilang, sedang komunikasi radio sering terganggu. Topan partikel-partikel bermuatan listrik yang menyerbu bumi itu menimbulkan gangguan listrik dan komunikasi. Belum jelas apakah peningkatan radiasi ini punya efek biologis.

Berdasarkan siklus 11 tahun itu, mestinya pancaran maksimum matahari akan terjadi padR 1992. Namun, siklus maksimum itu bakal datang lebih cepat. Dr. McIntosh telah membaca gejala bahwa hari-hari panas itu akan datang 4 tahun lebih cepat. "Hal itu benar-benar mungkin terjadi," katanya.

Bahkan ahli fisika matahari itu yakin betul bahwa…

Keywords: -

---

Foto Terkait