Pengusaha Dari Thay San

Edisi: 13/18 / Tanggal : 1988-05-28 / Halaman : 94 / Rubrik : EB / Penulis :


BUKU bukan hanya sumber ilmu, tapi juga sumber uang. Paling tidak, begitulah kira-kira kiat Masagung dan anak-anaknya. Itulah sebabnya, selama 35 tahun dunia ini mereka geluti tanpa terputus terakhir, dalam waktu yang kurang dan sebulan, sampai awal Mei lalu, dua toko buku baru yang cukup besar diresmikan di Jakarta dan Surabaya. Namanya, tentu saja, Gunung Agung (GA) - meskipun Masagung, sang ayah, menyatakan tak lagi ikut dalam bisnis buku yang dulu dirintisnya.

Toko baru ini megah. Lokasmya strategis, gedung yang digunakannya pun mentereng. Toko baru yang di Jalan Kwitang itu - masih dalam deretan toko Gunung Agung lama misalnya, terdirl atas empat lantai, yang, menurut Masagung, menelan investasi sekitar Rp 10 milyar. Dikatakan, GA yang luasnya sekitar 5.000 m ini toko buku terbesar di kawasan Asia Tenggara. Barang yang dijajakannya pun tak hanya buku, tapi juga alat tulis, alat kantor, alat olah raga, mainan anak-anak, dan komputer.

"Kami memang ingin menjadikan GA sebagai toko buku yang bertaraf internasional," kata Putra Masagung, anak sulung Masagung yang kini mengelola GA. Begitu…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
SIDANG EDDY TANSIL: PENGAKUAN PARA SAKSI ; Peran Pengadilan
1994-05-14

Eddy tansil pembobol rp 1,7 triliun uang bapindo diadili di pengadilan jakarta pusat. materi pra-peradilan,…

S
Seumur Hidup buat Eddy Tansil?
1994-05-14

Eddy tansil, tersangka utama korupsi di bapindo, diadili di pengadilan negeri pusat. ia bakal dituntut…

S
Sumarlin, Imposibilitas
1994-05-14

Sumarlin, ketua bpk, bakal tak dihadirkan dalam persidangan eddy tansil. tapi, ia diminta menjadi saksi…