Nasionalisme
Edisi: 16/18 / Tanggal : 1988-06-18 / Halaman : 13 / Rubrik : KL / Penulis : WIROSARDJONO, S.
SAYA baru tahu, nasionalisme pun bisa bergelombang. Ada nasionalisme gelombang satu. Ada nasionalisme gelombang dua. Bahkan saya renungkan, mungkin ada juga nasionalisme gelombang tiga. Kenapa tidak? Radio saja bisa banyak gelombang, ada yang pendek, ada yang panjang.
Kata S. Rajaratman; dia itu politikus kawakan Singapura, nasionalisme gelombang pertama ialah nasionalisme kuno. Banyak cingcong, banyak omong. Maunya merdeka, waktunya seketika. Musuhnya jelas, kasatmata. Mereka itu ialah nekolim, neokolonialisme, kolonialisme, dan imperialisme. Pemerintah nasional mesti ditumbangkan. Pemerintah kolonial mesti ditumbangkan. Slogannya sederhana. Sekali merdeka tetap merdeka. Hidup pun penuh pengorbanan sukarela. Makan singkong atau ketela tidak jadi apa, asal pemerintahan diabdikan bagi tegaknya harga diri bangsa.
Lalu ada nasionalisme gelombang kedua. Saya dengar dari Mensesneg Moerdiono. Inilah nasionalisme baru. Nasionalisme pembangunan. Pembangunan ekonomi, pembangunan sosial, dan pembangunan politik Nasionalisme kerja keras, berkorban, dan mementingkan diri sendiri. Nasionalisme yang…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
OPEC, Produksi dan Harga Minyak
1994-05-14Pertemuan anggota opec telah berakhir. keputusannya: memberlakukan kembali kuota produksi sebesar 24,53 juta barel per…
Kekerasan Polisi
1994-05-14Beberapa tindak kekerasan yang dilakukan anggota polisi perlu dicermati. terutama mengenai pembinaan sumber daya manusia…
Bicaralah tentang Kebenaran
1994-04-16Kasus restitusi pajak di surabaya bermula dari rasa curiga jaksa tentang suap menyuap antara hakim…