Swasembada, Ya Impor, Tidak
Edisi: 16/18 / Tanggal : 1988-06-18 / Halaman : 92 / Rubrik : EB / Penulis :
TAHUN lalu kemarau panjang, panen mundur. Di samping itu, areal sawah bukannya bertambah, malah berkurang. Di sisi lain peningkatan jumlah penduduk berarti konsumsi per kapita ikut naik. Sementara itu, dalam GBHN tercantum: swasembada beras dipertahankan.
Tokoh sentral dalam urusan swasembada ini, tak pelak lagi, adalah Menteri Pertanian, Wardoyo. Empat tahun lalu, 1984, tatkala ia menjabat sebagai Menteri Muda Urusan Peningkatan Produksi Pangan, swasembada beras tercapai. Kini adalah tuasnva untuk melestarikan swasembada itu. Jelas, ini tidak gampang.
Rabu pekan lalu, di sela-sela kesibukannya, Mentan Wardoyo - yang didampingi Kepala Humas Departemen Pertanian Nelson Hutabarat - menyempatkan diri untuk sebuah wawancara khusus dengan wartawan TEMPO: Max Wankar, Suhardjo Hs., dan Tri Budianto Soekarno. Berikut petikan wawancara itu:
Mengapa Indonesia tidak impor beras saja, 'kan lebih murah?
Belum tentu impor bisa lebih murah. Belum tentu. Pengalaman kita membuktikan, tiap kali kita impor beras, harganya otomatis membubung tinggi. Begitu juga gula. Sebab, kebutuhan beras kita besar, sedangkan beras yang tersedia di pasaran itu terbatas. Tahun lalu, banyak negara juga mengalami- penurunan produksi, akibat…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
SIDANG EDDY TANSIL: PENGAKUAN PARA SAKSI ; Peran Pengadilan
1994-05-14Eddy tansil pembobol rp 1,7 triliun uang bapindo diadili di pengadilan jakarta pusat. materi pra-peradilan,…
Seumur Hidup buat Eddy Tansil?
1994-05-14Eddy tansil, tersangka utama korupsi di bapindo, diadili di pengadilan negeri pusat. ia bakal dituntut…
Sumarlin, Imposibilitas
1994-05-14Sumarlin, ketua bpk, bakal tak dihadirkan dalam persidangan eddy tansil. tapi, ia diminta menjadi saksi…